JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. “Dividen tidak dibagikan karena kondisi perusahaan,” kata Direktur Utama INCO, Nico Kanter di Jakarta, Senin (27/3).
Direktur Keuangan INCO, Febriany menjelaskan tidak dibagikannya dividen kepada pemegang saham dikarenakan harga nikel tak kunjung membaik. Meskipun biaya produksi turun 18 persen, namun harga nikel turun lebih dalam sebesar 22 persen.
Oleh karena itu, keuntungan perusahaan juga turun dari 50,5 juta dollar AS menjadi 1,9 juta dollar AS. “Dengan pertimbangan demikian, sulit untuk membayar dividen secara signifikan,” kata Febriany. Lebih lanjut dia mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan efisiensi biaya produksi tahun lalu adalah konversi bahan bakar.
Febriany mengatakan, tahun ini perseroan akan melanjutkan konversi bahan bakar serta perbaikan transportasi logistik. “Konversi bisa dari batu bara ke minyak, bisa dari minyak ke batu bara. Fleksibel, mana yang lebih murah,” kata Febriany.
Sementara itu, tentang pengembangan smelter nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, Vale menargetkan dapat mengantongi izin pembangunan smelter tersebut pada tahun ini. Beberapa izin yang masih ditunggu oleh perusahaan terkait analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), izin kehutanan, dan izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH).