Ini Kata CEO Freeport Soal Kerja Sama Pembangunan Smelter
Bisnis.com, JAKARTA — Freeport—McMoRan Inc., menyatakan tengah berdiskusi dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara terkait dengan peluang kerja sama pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) dengan anak usahanya, PT Freeport Indonesia.
Dalam earnings call kuartal III/2017 yang digelar Rabu (25/10), CEO Freeport-McMoRan Inc. Richard Adkerson mengatakan bahwa pihaknya tengah menjajaki kemungkinan adanya usaha patungan dalam membangun smelter. Dengan demikian, kapasitasnya bisa lebih besar.
“Jadi, ada beberapa komponen terkait dengan bagaimana kami melanjutkan proyek smelter mencakup kapasitas, lokasi, dan potensi kemitraan dengan Amman," tuturnya.
Namun, kelanjutan Freeport dalam proyek smelter di Indonesia sepenuhnya akan bergantung pada hasil perundingan yang tengah berlangsung dengan pemerintah. Menurutnya, smelter bukan sesuatu yang bisa dikembangkan tanpa adanya kesepakatan jangka panjang.
"Pembangunan akan dipicu oleh selesainya negosiasi kami mengenai regulasi kontrak kami," ujarnya.
Sebelumnya, juru bicara Amman Mineral Rubi Purnomo W. Purnomo mengatakan bahwa pihaknya terus membuka komunikasi dengan setiap pihak yang ingin berkerja sama dalam kegiatan penghiliran.
"PTAMNT [Amman Mineral] membuka komunikasi dengan semua pihak dan sedang dalam proses pembangaunan smelter dengan kapasitas 2 juta ton per tahun, termasuk PMR [pabrik pemurnian anoda slime]," katanya kepada Bisnis.
Freeport juga akan membangun smelter dengan kapasitas 2 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan investasi senilai US$2,3 miliar di Gresik.
Namun, hingga sekarang pembangunannya belum sampai pada tahap konstruksi. Lokasi smelter juga belum ditetapkan.