Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang penyelenggaraan paparan publik PT Timah Tbk (TINS) dalam gelaran Public Expose Live 2019 di Bursa Efek Indonesia, Selasa ini (27/8/2019), harga saham TINS merangkak naik 1,04% ke level Rp 975/saham, setelah sebelumnya melemah 5 hari beruntun dengan total koreksi mencapai 7,91%.
Dalam Public Expose Live, TINS menjadi satu dari delapan emiten yang akan menggelar paparan publik hari ini. Data perdagangan BEI menunjukkan, saham TINS pada pukul 10.57 WIB naik di level Rp 975/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 7,26 triliun.
Melansir keterbukaan informasi perusahaan, hingga detik ini, TINS masih belum merilis performa keuangan semester I-2019 dikarenakan dalam proses penelaahan terbatas.
Namun, jika ditilik balik dari capaian kuartal I-2019, TINS mampu membukukan kenaikan penjualan lebih dari dua kali lipat atau 108,21% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 4,24 triliun dari sebelumnya hanya Rp 2,04 triliun di semester I-2018.
Kinerja laba bersih perusahaan bahkan lebih mencengangkan, di mana keuntungan perusahaan meroket lebih dari lima kali lipat (447,27% YoY), dari Rp 54,55 miliar menjadi Rp 301,28 miliar.
Kinerja laba perusahaan kinclong karena pos pemasukan TINS lainnya seperti laba atas entitas asosiasi dan pendapatan lainnya juga tumbuh fantastis masing-masing 5291,96% YoY dan 185,57% YoY
Lebih lanjut, pada kuartal kedua tahun ini, TINS tampaknya akan kembali membukukan kinerja yang cemerlang. Hal ini dapat terlihat dari volume penjualan ekspor produk timah yang hingga Juli 2019, seluruhnya dikuasai oleh perusahaan.
Merujuk pada materi paparan publik TINS, hingga akhir Juli tahun ini, TINS membukukan volume ekspor timah mencapai 39,64 ribu ton atau naik 188,36% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 13,75 ribu ton.
Kemudian, jika ditelusuri lebih dalam, tercatat secara kuartalan, volume ekspor kuartal II-2019 lebih tinggi 34,57% dibandingkan kuartal I-2019.
Alhasil, besar kemungkinan bahwa total pendapatan yang diperoleh pada kuartal kedua diproyeksi lebih besar dibandingkan kuartal pertama tahun ini.