a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Jual 10 Persen Saham Amman, Medco (MEDC) Kantongi US$200 Juta Awal 2021

Jual 10 Persen Saham Amman, Medco (MEDC) Kantongi US$200 Juta Awal 2021
Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. gencar melakukan rasionalisasi portofolio aset sebagai salah satu strategi perseroan menjaga neraca keuangan tetap sehat.

Belum lama ini, di tengah banyaknya emiten berlomba-lomba investasi di aset tambang emas seiring dengan harga komoditasnya yang terus naik, emiten berkode saham MEDC ini justru mendivestasikan aset tambang logamnya.

Anthony R. Mathias, Direktur Perencanaan & Keuangan/Direktur Independen Medco Energi Internasional mengatakan bahwa pada 3 Februari 2020, perseroan telah menjual 10 persen saham entitas anak usahanya, PT Amman Mineral Internasional (AMI), dengan menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Sumber Mineral Citra Nusantara (SMCN).

Untuk diketahui, PT AMI memiliki pengendalian langsung atas 82,2 persen kepemilikan atas PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Adapun, AMNT mengoperasikan tambang tembaga dan emas Batu Hijau di Kepulauan Sumbawa dan memiliki akses terhadap beberapa prospek eksplorasi dan temuan cadangan yang besar di Elang.

Per 31 Desember 2019, total kepemilikan perseroan terhadap saham PT AMI adalah sebesar 39,35 persen.

“Perjanjian itu senilai US$200 juta yang akan diterima perseroan sepenuhnya paling lambat pada kuartal I/2021,” ujar Mathias saat investor update, Jumat malam (22/5/2020).
Dia menjelaskan, PT SMCN telah melakukan pembayaran uang muka atas perjanjian tersebut sebesar US$10 juta pada 7 April 2020.

Selain itu, perseroan juga menjual hak opsi kepada SMCN untuk membeli tambahan 10 persen saham dengan harga opsi US$10 juta yang dibayarkan tergantung pada waktu pelaksanaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT AMNT.

Tony menjelaskan bahwa perseroan berencana akan tetap membawa PT AMNT melantai di Bursa Efek Indonesia, tetapi hingga saat ini perseroan belum memiliki kepastian terkait waktu pelaksanaan IPO mengingat kondisi market yang tengah tidak begitu kondusif.

Dengan demikian, dari aksi divestasi PT AMI tersebut perseroan berpotensi mendapatkan keuntungan sekitar US$212 juta.

Sebagai informasi, pada 2019, AMNT telah mengekstraksi cadangan tembaga sebanyak 130 Mlbs dan emas sebanyak 56 Koz. Pengembangan tahap ke-tujuh akan mulai mengekstraksi cadangan pada Juni 2020.

Di sisi lain, perseroan juga berencana melakukan rasionalisasi portfolio dengan melepaskan asetnya di Libya (Blok 47). Emiten tambang migas itu telah menyampaikan surat permintaan persetujuan atas pembukaan informasi teknis kepada beberapa pembeli potensial blok 47 kepada Pemerintah Libya.

Penyelesaian divestasi itu akan menghapus Libya dari wilayah kerja perseroan dan MEDC tidak memiliki niat untuk melanjutkan atau mencari peluang lain di Libya.

Tony mengaku hingga saat ini belum menerima proposal dari calon pembeli Blok 47 dan menjelaskan bahwa akan sulit mencari pembeli potensial di tengah pandemi Covid-19.

Adapun, rasionalisasi portofolio MEDC yang dilakukan dengan menjualan aset non-inti itu untuk memfokuskan bisnis perseroan pada minyak dan gas, listrik, serta penambangan tembaga. Peningkatan portofolio lebih lanjut akan dilakukan melalui proses divestasi aset yang cukup selektif.