KSB Petakan Tenaga Kerja Smelter dan Industri Turunannya
Taliwang (Suara NTB) – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tak ingin kecolongan mengisi pasar kerja yang akan dibutuhkan pabrik smelter dan industri turunannya kelak. Karena itu, saat ini, Pemda KSB mengaku sudah mulai memetakan kebutuhan tenaga kerja pabrik pengolah hasil tambang mineral dan logam tersebut agar dapat diisi pekerja lokal.
Tidak saja memetakan pasar kerja smelter. KSB bahkan sudah memikirkan jangka pendeknya dan panjangnya. Unuk jangka pendek, pemerintah akan menyiapkan tenaga-tenaga lokal kebutuhan masa konstruksi smelter sementara dalam jangka panjang menunjang kegiatan produksi berikut operasional seluruh industri turunannya.
“Untuk peluang tenaga kerja lokal agar bisa diakomodir di smelter nanti kita sudah mulai pikirkan juga sekarang ini,” klaim Asisten Perekonomian Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) KSB, Dr. H. Amry Rakhman, M.Si.
Tim percepatan rencana pembangunan smelter dan industri turunannya yang dibentuk Pemprov NTB dan Pemda KSB telah bekerja. Salah satu tugasnya melakukan pemetaan kebutuhan kerja pabrik tersebut nantinya.
Menurut H. Amry, KSB sebagai bagian dalam tim sejak awal getol memperjuangkan agar kelak smelter berikut industri turunnya dapat mengkomodir para tenaga kerja lokal KSB. “Jadi selain oleh kita sendiri, di tim percepatan juga mengejar bagaimana menyapkan tenaga kerja lokal yang sesuai dengan kebutuhan smelter nanti,” cetusnya.
Sebagai langkah awal, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat telah memulai melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja smelter. H. Amry mengungkapkan, Disnakertrans telah menggelar studi banding ke sejumlah daerah yang memiliki industri smelter seperti ke Gresik, Jawa Timur. Di sana, dinas teknis mencari informasi ke pemerintah setempat termasuk perusahaan mengenai jenis keahlian yang dibutuhkan sebuah pabrik smelter.
“Kita fokus dulu kebutuhan smelter dan sambil jalan kita juga akan data kebutuhan industri turunannya agar kita bisa siapkan tenaga lokal kita,” bebernya.
Selanjutnya sambung H. Amry, untuk mengisi tenaga kerja lokal sesuai skill yang dibutuhkan smelter. Pemda KSB ke depannya akan mengadakan pendidikan dan pelatihan, baik bekerja sama dengan menggandeng perusahaan atau secara mandiri lewat program balai lapangan kerja (BLK) dan kerja sama dengan lembaga pendidikan yang mengajarkan keterampilan sesuai pasar kerja smelter.
“Kita sudah memiliki rencana jangka panjang dan menyeluruh menyambut kehadiran smelter. Termasuk merebut pasar kerjanya untuk tenaga lokal. Dan sekarang kita kerjakan secara paralel dengan persiapan jelang pembangunannya,” klaim H. Amry. (bug)