Kantongi Izin Pemda Kaltara, Inalum Siap Bangun Klaster Industri Aluminium
Holding industri pertambangan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menandatangani nota kesepakatan terkait proyek pembangunan klaster industri aluminium di provinsi tersebut, yang digelar hari ini (17/7/2019) di Gedung Energy, SCBD, Jakarta.
Menurut Direktur Pelaksana Inalum, Oggy A Kosasih, perseroan memiliki target pengembangan produk aluminium sampai dengan 2 juta ton yang akan dilakukan secara bertahap. Sementara Smelter Inalum di Kuala Tanjung hanya dapat menghasilkan 300.000 ton aluminium per tahun dengan maksimum hingga 500.000 ton.
"Dengan potensi Kaltara, kami optimis dapat menambah kapasitas sampai 1.500.000 ton," ujar dia dalam pernyataan resminya, Rabu (17/7/2019).
Sementara Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie berharap investasi Inalum bisa memberikan kebaikan pada masyarakat Kaltara sekaligus sebagai usaha pemerataan pembangunan di Indonesia.
"Kami berharap investasi ini akan mendorong pembangunan daerah dan pertumbuhan ekonomi, terbukanya lapangan pekerjaan, dan meningkatkan perputaran ekonomi yang positif yang berujung pada kemakmuran Kaltara," ungkap Irianto.
Dalam nota kesepakatan tersebut, Pemda Kaltara akan menyediakan izin pembangunan klaster industri aluminium sekaligus pembangunan sarana dan prasarana pendukung operasional yang diperlukan baik infrastruktur maupun ketersediaan SDM. Ruang lingkup kesepakatan mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan.
Irianto menambahkan, "Kami juga akan mengusahakan pembangunan fasilitas yang diperlukan untuk pembangunan proyek ini terutama ketersediaan listrik, lahan, dan pelabuhan. Kami akan membuka networking dan keran investasi di Kaltara untuk proyek ini tentu dengan prinsip keterbukaan yang diatur dalam undang-undang."
Inalum memastikan proyek tersebut dijalankan setelah Inalum dan Pemda Kaltara melakukan kajian yang mendalam dan komprehensif baik dari aspek bisnis hingga pembangunan seperti studi kelayakan.
"Inalum tengah melakukan kajian potensi bisnis serta pembangunan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk proyek ini. Dengan serangkaian kajian, diharapkan potensi bisnis akan semakin tergali," ujar Oggy.