a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Kebut Hilirisasi, Pemerintah Pusing Urus Ampas Smelter

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah tengah membahas upaya memanfaatkan slag (limbah berupa batu-batuan) dari penambangan nikel, bijih besi, dan lainnya yang timbul dari program hilirisasi industri pertambangan.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kemenko Perekonomian sedang membicarakan bagaimana memanfaatkan slag hasil tambang dari seluruh smelter yang ada agar dapat digunakan, baik dalam pembangunan infrastruktur maupun proyek lainnya.


"Pemanfaatannya selama ini ada yang untuk batako, beton, pabrik semen, macam-macam. Kita bahas bagaimana caranya hilirisasi bisa berjalan secepat mungkin sehingga slag tadi juga tetap memenuhi ketentuan lingkungan," kata Archandra.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menjelaskan, pemerintah saat ini sedang berupaya membangun fasilitas-fasilitas smelter baru. Masalahnya adalah bagaimana pemanfaatan jutaan ton slag yang dihasilkan smelter-smelter tersebut nantinya.

"Misalnya, dalam mengolah atau memurnikan nikel, ada sisanya yakni slag. Freeport dalam penambangan tembaganya ada sisa berupa slag. Demikian juga industri baja. Ini nggak boleh dibuang karena termasuk limbah berbahaya, harus ditumpuk, diperlakukan sebagai limbah B3," jelas Fajar.

Fajar mencontohkan, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) selama ini sudah memanfaatkan slag dari penambangan ferronikel untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan jalan, yard, maupun gedung.

"Dalam satu minggu ini KLHK akan mencarikan jalan bagaimana mempercepat perizinannya serta pemanfaatan produk sampingan," pungkasnya.