a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Konstruksi proyek smelter Alumina (SGAR) Antam-Inalum ditargetkan Mei tahun ini

Konstruksi proyek smelter Alumina (SGAR) Antam-Inalum ditargetkan Mei tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus corona menjalar ke berbagai sektor, tak terkecuali energi dan pertambangan. Sejumlah proyek pembangunan fasilitas dan pengolahan mineral (smelter) terkendala akibat efek gulir Corona.

Namun, pandemi global tersebut diklaim belum mengganggu sejumlah proyek smelter milik perusahaan tambang plat merah yang ada di bawah holding industri pertambangan BUMN, atau MIND ID. Misalnya untuk proyek smelter grade alumina refinery (SGAR) yang digarap oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).



Sekretaris Perusahaan MIND ID Rendi A. Witoelar mengungkapkan, pengerjaan proyek SGAR yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat itu masih berjalan sesuai rencana. Ia menyebut, saat ini SGAR masih dalam tahap persiapan dan pemadatan lahan, sehingga belum memerlukan mobilisasi peralatan dan juga tenaga kerja secara intensif.

Oleh sebab itu, pihaknya optimistis proyek tersebut akan sesuai target dengan pengerjaan tahap konstruksi di mulai pada rentang bulan Mei atau Juni tahun ini. "Belum ada (hambatan karena corona), masih on schedule," kata Rendi kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).

Namun, Rendi mengatakan, MIND ID tetap akan melihat perkembangan kondisi aktual terkait dengan efek gulir dari wabah corona. "Kita belum bisa berandai-andai, tapi masih melihat perkembangan yang terjadi," kata Rendi.

Sebagai informasi, proyek SGAR Mempawah ini merupakan kerjasama Inalum dan Antam melalui entitas asosiasi PT Borneo Alumina Indonesia. Fasilitas SGAR tahap 1 memiliki kapasitas 1 juta ton SGA yang akan memulai fase produksi pada tahun 2022.

Terpisah, Senior Vice President Corporate Secretary Antam Kunto Hendraprawoko mengatakan, proyek smelter Antam lainnya juga masih berjalan sesuai rencana. Selain proyek SGAR, Antam juga tengah mengerjakan smelter Feronikel di Halmahera Timur.

Sampai dengan Desember 2019, Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) sudah mencapai 97,75%. Pada Semester II tahun lalu, P3FH telah menyelesaikan tahap no load test pada peralatan pabrik.

"Saat ini proyek tersebut masih dalam proses penyelesaian konstruksi tahap akhir dan Antam berkomitmen terhadap penyelesaian serta memastikan pabrik feronikel Haltim akan berjalan pada tahun 2020," terang Kunto.

Tekait dengan pasokan energi untuk smelter, Rendi mengatakan bahwa pihaknya akan memakai setrum dari PT PLN (Persero), baik untuk SGAR maupun smelter FeNi. Hal ini juga sesuai arahan dari Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN, yang meminta proyek-proyek yang digarap oleh perusahaan plat merah agar bisa menyerap listrik dari PLN.

"Untuk pasokan listriknya kita serahkan ke PLN," kata Rendi.


Dari sisi operasional produksi dan penjualan barang tambang Antam, Kunto menyebut bahwa sampai sekarang masih berjalan normal dan belum terhambat Corona. Apalagi sejak 1 Januari 2020 Antam sudah tidak lagi mengekspor bijih nikel seiring dengan implementasi percepatan larangan ekspor yang diterbitkan pemerintah.

"Sejauh ini tidak ada dampak terhadap produksi Perusahaan. Antam masih melakukan aktivitas operasional secara normal dengan tetap waspada dan memitigasi risiko yang terjadi," ungkapnya.


Alhasil, ekspor ke sejumlah negara seperti China masih tetap berjalan normal, sekali pun ada perbedaan prosedur pengapalan. "Tetap seperti biasa. Masih bisa diantisipasi tanpa harus mengganggu jalannya pengapalan (ekspor)," kata Kunto.

Begitu juga untuk penjualan feronikel melalui kargo yang dimuat kontainer yang menurut Kunto belum menemui kendala. "Karena umumnya sistem pelabuhan container minim kontak dengan manusia, menggunakan crane," imbuhnya.

Sementara itu, kapal asing juga masih bisa masuk ke wilayah pertambangan Antam di Pomalaa, dengan melalui karantina dan pemeriksanaan. "Unit bisnis berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat. Ada karantina dan pemeriksaan kesehatan ke semua kru kapal sebelum kapal melakukan aktifitas di pelabuhan Antam," kata Kunto.

Sayangnya, Kunto masih enggan untuk memberikan detail maupun proyeksi volume produksi dan penjualan barang tambang Antam untuk tahun ini. "Sementara ini Antam belum melakukan keterbukaan informasi mengenai target produksi dan penjualan," tambah Kunto.