Korsel Ingin Bangun Smelter dan Pembangkit Listrik
LINGGA – SETELAH PT Berkah Pulau Bintan (BPB) menyatakan niatnya berinvestasi di Lingga, kini diikuti perusahan asal Korea Selatan Sungpoong Construction yang juga sedang menjajaki investasi untuk mendirikan pabrik pengolahan bijih bauksit (Smelter).
Niatan itu muncul ketika rombongan Perusahaan Sungpoong Contruction Co Ltd, yang dipimpin Chief Executive Officer (CEO) Kim Il Pil saat melakukan kunjungan ke Lingga beberapa waktu lalu.
Bupati Lingga Alias Wello mengatakan, perusahaan Sungpoong Ltd telah berkunjung ke Lingga untuk memastikan cadangan bijih bauksit di beberapa kawasan.
”Betul, mereka sudah potensi cadangan bijih bauksit. Selain itu, mereka juga tertarik untuk membangun pembangkit listrik yang memanfaatkan air terjun di Lingga,” ujar Alias Wello di Jakarta, Selasa (16/5).
Ia melanjutkan, secara kebetulan pada saat kunjungan perusahaan tersebut di Lingga di dalamnya turut serta wakil dari perusahaan Chemotech Co Ltd.
Menurutnya, perusahaan Chemotech tersebut memiliki keahlian di bidang rekayasa mesin pembangkit listrik dan mesin pabrik smelter. Nilai ivestasi, Alias Wello hanya menyebutkan nilainya di atas Rp 5 triliun.
”Pada prinsipnya kita sangat terbuka terhadap investasi. Namun, proses dan tahapannya harus dilalui sesuai dengan aturan invetasi yang ditetapkan pemerintah,” tegasnya.
Ia menerangkan, Lingga yang memiliki sumber air yang melimpah, sangat bermanfaat untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga air.
Saat bertemu dengan rombongan perusahaan tersebut, ia menekankan tiga syarat utama jika ingin berinvestasi di Lingga. Ketiga syarat itu diantaranya, investasi yang pro rakyat, berkontribusi terhadap pendapatan daerah dan mampu menjaga keseimbangan lingkungan.
”Kita ingin investasi yang masuk dapat memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Saya ingin mereka bermitra dengan masyarakat, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) atau Koperasi,” katanya.
Awe menambahkan, syarat yang diajukannya kepada calon investor tersebut, merupakan bentuk proteksi dan tanggungjawabnya sebagai pemimpin daerah.
Ia tidak ingin sejarah kelam tambang masa lalu, terulang kembali di Lingga. Untuk itu, dengan adanya niatan investasi tersebut perlu dibangun kemitraan daerah.
”Saya tak mau masyarakat hanya jadi penonton,” sebutnya.(TENGKU IRWANSYAH)