Kurtubi Dorong PT AMNT Bangun Smelter Skala Nasional
Mataraminside.com, Mataram – Pembangunan smelter di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai terlalu kecil. Karenanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara Barat (AMNT) didorong untuk membangun smelter dengan kapasitas nasional.
Berdasarkan kesepakatan bersama Pemerintah Provinsi NTB pada 2016 lalu, PT AMNT rencananya akan membangun smelter dengan kapasitas kecil yang hanya bisa menampung bahan baku konsentrat dari perusahaannya sendiri. Smelter itu juga hanya mampu menyerap 300 tenaga kerja.
Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi menilai PT AMNT dipastikan membangun smelter. Hanya saja menurutnya kapasitas dari smelter tersebut sangat kecil karena hanya mampu mengolah bahan baku konsentrat yang dihasikkan dari tambangnya sendiri. Baca Juga
Pleno KPU Lombok Tengah Ricuh, Polisi Amankan Sejumlah Massa… 9 May 2019
Agar smelter yang akan dibangun di Kabupaten Sumbawa Besar (KSB) lebih besar, maka harus diikuti dengan masuknya industri hilir di daerah itu. Terkait hal tersebut, sepekan yang lalu anggota Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan smelter PT Freeport di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Ia menilai lokasi tersebut tidak efisien karena pembangunannya relatif mahal.
‘’Jika Freeport membangun smelter di Gersik ini tidak efisien secara nasional karena biayanya akan sangat mahal,’’ kata Kurtubi saat dihubungi dari Mataram, Rabu (8/5).
Ia memiliki pandangan berbeda dengan Pemerintah maupun Freeport terkait lokasi smelter. Menurutnya, PT AMNT semestinya bekerjasama dengan PT Freeport membangun smelter kapasitas nasional di KSB. ‘’PT Freeport mestinya membangun smelter besar bersama PT AMNT di KSB agar industri hilir lebih besar,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT AMNT, Rachmat Makkasau menjelaskan, progres pembangunan smelter di NTB berjalan dengan baik. Hal itu sesuai komitmen PT AMNT untuk membangun smelter setelah mengambil alih perusahaan tambang dari PT NNT pada 2 November 2016 lalu.
‘’Adapun semua proses di lapangan telah dilakukan dengan survei lahan di mulai dari darat, laut dan udara. Untuk konstruksi pembangunan smelter akan dimulai tahun 2019 ini. Kontruksi harus selesai pada pertengahan tahun 2022 mendatang,’’ katanya.(Sid)