LME: Harga Tembaga Turun Sementara Industri Kehilangan Tenaga
(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga London turun pada hari Selasa ini, dengan sebagian besar logam industri kehilangan tenaga, karena AS akan mengenakan tarif baru atas barang-barang logam dan aluminium dari Brasil dan Argentina yang menghidupkan kembali kekhawatiran perdagangan global.
Presiden AS Donald Trump mengejutkan pasar dengan tarif baru melawan dua negara Amerika Selatan yaitu Brasil dan Argentina, sementara data pabrik AS yang lemah membayangi data manufaktur yang positif dari China. Ketegangan perdagangan yang meningkat membebani harga logam industri.
Tembaga tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,5% pada $ 5.854 per ton, pada 0712 GMT, dan kontrak tembaga yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange menyerah 0,3% menjadi 47.080 yuan ($ 6.688,55) per ton.
Aktivitas pabrik China menunjukkan kejutan akan adanya tanda-tanda perbaikan di bulan November, dengan pertumbuhan meningkat menjadi mendekati tinggi tiga tahun, survei sektor swasta menunjukkan pada hari Senin, memperkuat data pemerintah yang optimis yang dirilis selama akhir pekan.
Investor di pasar komoditas dan keuangan mengharapkan adanya kesepakatan perdagangan AS-China untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Norsk Hydro, salah satu produsen aluminium terbesar di dunia berencana untuk memotong produksi sebesar 20% dari pabriknya yang berada di Slovalco yang mayoritas dimiliki di Slovakia karena melemahnya pasar.
Pasar aluminium yang lemah telah menyebabkan naiknya persediaan. Data dari bursa LME memperlihatkan tingkat persediaan mencapai 1.114.650 ton, tertinggi sejak 22 Februari.
Shanghai International Energy China Exchange (INE) sedang bersiap untuk meluncurkan kontrak berjangka tembaga dalam tahun depan yang akan terbuka untuk domestik dan asing.