Lagi,,! KORTAM-KSB Tutup Jalan, Dukung Percepatan Smelter
InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Ternyata persoalaan pembebasan lahan pembangunan smelter masih menuai masalah. Pasalnya, masih ada beberapa warga yang masih bertahan terhadap niat baik Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat.
Sesuai dengan janji pada aksi sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Aspirasi Masyarakat Tambang (KORTAM-KSB) kembali membuktikan dengan melakukan aksi nyata langsung memblokade akses utama jalan ke dusun Otak Kris dengan menggunakan puluhan bambu yang terpasang sebagai penghalang pintu masuk gorong-gorong jalan utama, Rabu (21/8) Siang.
Pantauan media di lokasi, terlihat petugas dan Sat Pol PP menjaga ketat jalannya aksi pemblokiran jalan. Koordinator Lapangan (Korlap) Mispianto Panes saat berorasi mengatakan aksi ini sebagai lanjutan dari aksi sebelumnya. (Foto ist: Terlihat petugas menjaga ketat massa yang melakukan aksi)
Aksi kedua kali ini katanya, sebagai bentuk sikap kami atas dukungan penuh terhadap percepatan pembangunan smelter untuk segera terealisasikan.
“Kami tidak main-main dalam aksi yang kedua ini, dan aksi ini adalah peringatan tegas bagi mereka yang mencoba menghalangi investasi di Sumbawa Barat, kami sangat peduli akan masa depan putra putri kami ke depan,” ujarnya.
Aksi ini diikuti sekitar ratusan massa, mereka membawa bambu yang digunakan untuk menutupi akses jalan utama menuju Dusun Otak Kris. Massa yang turun aksi dengan tertib dan tanpa komando langsung memblokade jalan.
“Jika masih ada segelintir orang yang coba menghalangi langkah baik pemkab dalam mensejahterakan rakyatnya. Kami ingatkan agar jangan sampai ada oknum yang coba memanfaatkan momen ini untuk mengambil keuntungan dengan jalan menggunakan masyarakat sebagai tamengnya. Kami akan sikat, dan bila perlu kami akan menginap dilokasi,” tegas Panes.
Sementara, Ramli salah satu massa yang tergabung dalam aksi KORTAM saat berorasi juga mendesak pemerintah untuk segera mengajak warga sekitar Otak Kris yang saat ini masih tetap bertahan untuk segera bertemu mencari solusi terkait proses pembebasan lahan agar pembangunan smelter segera terwujud.
“Bayangkan di KSB ini, angka pengangguran masih tinggi, kasian masyarakat masih ngantri untuk bekerja, jika smelter segera terealisasi pastinya ruang pekerjaan terbuka lebar,” ujarnya singkat.
Diketahui sebelumnya, LSM KORTAM-KSB telah mengeluarkan Ultimatum mulai tanggal 22 Juli 2019 lalu yang isinya tegas menyatakan agar siapapun yang coba menghambat pembangunan pabrik pemurnian emas (Smelter) akan berhadapan dengan mereka.
Adapun beberapa point ultimatum yang dikeluarkan oleh LSM KORTAM-KSB bulan lalu bahwa untuk menjaga investasi di Sumbawa Barat dengan aman dan nyaman, kami minta kepada warga yang menolak pembangunan smelter agar tidak memperkeruh suasana di area pembangunan smelter.
Mendesak warga yang berada di Otak Kris dan Pantai Benete agar tidak lagi terus menerus melakukan penolakan dalam proses pembebasan lahan smelter.
Mendesak komitmen PT. AMNT apabila gagal membangun smelter maka tanah uang sudah terbayar agar diambil lagi oleh pemiliknya.
Jika penduduk yang berada di sekitar tetap bertahan dan menolak pembangunan smelter, maka kami yang tergabung dalam KORTAM-KSB, meminta masyarakat setempat untuk bekerjasama, karena pembangunan smelter yang akan di bangun memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Sumbawa Barat.
Hingga berita ini di publish, aksi penutupan jalan utama desa Otak Kris masih berlanjut.(ID/SB)