BANK Mandiri memberikan fasilitas kredit investasi US$129 juta atau setara Rp1,8 triliun (kurs 14.000/dolar AS) kepada PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.
Pinjaman diberikan guna membiayai pinjaman investasi Antam sebelumnya yang akan jatuh tempo pada Juni 2024.
Penandatanganan kerja sama fasilitas pinjaman kredit investasi dilakukan Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo dengan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar, di Jakarta, kemarin.
Penandatanganan kerja sama fasilitas pinjaman kredit investasi itu juga menandai dukungan terhadap program atau proyek yang tengah dikembangkan Antam.
Saat ini Antam tengah mengembangkan proyek-proyek hilirisasi strategis, di antaranya proyek pengembangan pabrik feronikel Halmahera Timur di Maluku Utara dan proyek pembangunan pabrik smelter grade alumina refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang akan dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (persero).
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan pihaknya menyadari pembangunan kekuatan perusahaan melalui fokus pada pengembangan hilirisasi komoditas inti perusahaan yang berbasis pada nikel, emas, dan bauksit.
Antam senantiasa menjaga kekuatan keuangan perusahaan melalui inovasi bisnis untuk meningkatkan pendapatan, memastikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban, serta mendukung pendanaan perusahaan.
"Dengan tingkat pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan yang semakin solid, Antam mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan tingkat suku bunga yang lebih kompetitif sehingga dapat menurunkan beban keuangan perusahaan,"ujarnya.
Di sisi lain, Royke Tumilaar mengatakan dukungan pembiayaan ini merupakan implementasi dari komitmen perseroan untuk terus memakmurkan negeri melalui sinergi strategis antar-BUMN.
Sebagai salah satu pemain utama di sektor pertambangan, Antam perlu didukung dalam meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan industri lokal serta pasar internasional.
"Kami berharap sinergi ini dapat meningkatkan kontribusi kedua BUMN pada pertumbuhan ekonomi nasional," kata Royke. (E-1)