Jakarta - Kembangkan ekspansi bisnis anak usaha lebih agresif lagi, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) berencana membawa dua anak usahanya, yakni PT Medco Power Indonesia (MPI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) go public.
Kata Direktur Human Capital dan Pendukung Usaha MEDC, Amri Siahaan, AMNT direncanakan melakukan initial public offering (IPO) pada 2019, sedangkan MPI akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penghujung 2020. Namun, waktu IPO ini cenderung fleksibel karena perusahaan juga melihat situasi dan kondisi pasar.”Kami melihat peluang anak usaha untuk melakukan IPO. Untuk kapannya masih fleksibel, karena melihat kondisi market,"tuturnya di Jakarta, kemarin.
AMNT telah mengembangkan fase-7 Batu Hijau mencapai kapasitas penuh. Saat ini, perusahaan dalam proses penunjukan kontraktor Front End Engineering Design (FEED) untuk pembangunan smelter. Amri menyampaikan, penggalian tanah di fase-7 akan berlangsung dalam 2-3 tahun ke depan untuk mencapai sumber cadangan. Setelah itu, AMNT akan memeroleh logam dalam jumlah besar sehingga pendapatan berpotensi meningkat."Karena masih dalam tahap eksplorasi, AMNT membutuhkan pendanaan dalam jumlah besar. Dana diambil dari pendapatan perusahaan, sehingga laba bersih menurun di semester pertama 2018," paparnya.
Sementara untuk Medco Power tengah berusaha menggarap beberapa proyek yang menjadi andalannya yakni proyek yang ada di Riau. Usai mengerjakan proyek di Riau, Medco Power berencana untuk mencatatkan diri. Sebelumnya, Medco Power sudah mencari pendanaan melalui penerbitan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 1,2 triliun. Medco Power menggunakan dana hasil penerbitan obligasi ini untuk manajemen kas serta pembayaran utang anak perusahaan.
Selain itu pendanaan obligasi tersebut juga akan digunakan untuk mengembangkan proyek ke depan lain, yakni PLTGU Riau 275 MW damn proyek PLTP Ijen 110 MW. Medco Power memiliki aset total Rp 12,94 triliun terhitung bulan Desember 2017. Pendapatan selama 2017 Rp 3,73 triliun dan laba bersih mencapai Rp 282 miliar.
Saat ini, Medco secara efektif memiliki 77,69% saham PT Medco Power Indonesia, sisanya dimiliki oleh International Finance Corporation (IFC). Sisanya dimiliki oleh PT Saratoga Power. Sebagai informasi, MEDC mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha di semester pertama 2018 sebesar US$578,58 juta atau Rp8,38 triliun, naik 42,36% % year-on-year (yoy) dari sebelumnya US$406,41 juta atau Rp5,49 triliun.