Menko Airlangga Pastikan Pasar Saham Membaik di Akhir 2020
IDXChannel - Jelang akhir 2020, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa tren perbaikan terus terlihat di kuartal terakhir tahun ini yang bisa dicermati dari kinerja pasar saham dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Posisi yang relatif stabil dan mulai kembali atau bahkan lebih baik dari sebelum kondisi Covid-19," kata Airlangga dalam video virtual, Selasa (22/12/2020). Ia juga menerangkan bahwa kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada kisaran 6.100 dan Rupiah di posisi Rp14.100 per Dolar AS.
Sementara itu, Airlangga juga menerangkan bahwa konsumsi domestik dan inflasi terus menunjukkan tren perbaikan, memperkuat fondasi pemulihan ekonomi dari sisi demand. Permintaan domestik dan keyakinan konsumen yang membaik, memicu aktivitas produksi domestik.
“Di sisi supply, di tengah kontraksi ekonomi yang terjadi, masih terdapat sektor yang mampu bertahan dan tumbuh positif di sepanjang 2020, seperti sektor Pertanian, Informasi dan Komunikasi, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, serta Jasa Pendidikan,” ujar Airlangga dalam keterangan virtualnya.
Sedangkan peluang berikutnya berasal dari pemulihan harga komoditas utama Indonesia di pasar global, seperti CPO dan Nikel. Dijelaskannya harga komoditas yang pulih ini akan memberikan multiplier effect besar terhadap kegiatan ekonomi domestik sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Langkah lain yang dimanfaatkan adalah aktivitas perdagangan internasional yang semakin terintegrasi, melalui perjanjian RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) secara luas oleh 10 negara ASEAN dan 5 Mitra dagang besar, serta kerja sama internasional lainnya.
Dengan berbagai tren positif, serta berbagai bauran kebijakan dan program, dengan memanfaatkan momentum dan meraih peluang pemulihan ekonomi, diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di kisaran 4,5% hingga 5,5% di 2021.
“Koordinasi dan sinergi antara pemerintah, dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat harus terus diperkuat, untuk menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang pemulihan ekonomi di tahun 2021,” pungkasnya. (*)