a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Menteri ESDM, Jonan Targetkan Rasio Elektrifikasi Nasional 95%

Menteri ESDM, Jonan Targetkan Rasio Elektrifikasi Nasional 95%
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menitipkan pesan kepada Komisi VII DPR RI untuk tidak “memboxing” Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.

Pesan ini disampaikan langsung oleh Luhut kepada Ketua Komisi VII, Gus Irawan Pasaribu, Wakil Ketua Komisi VII, Fadel Muhammad dan Mulyadi yang hadir dalam serah terima jabatan Menteri ESDM di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/10).

“Saya titip kepada pak Gus Irawan selaku Ketua Komisi VII dan Wakil Ketua Komisi VII, pak Fadel dan pak Mulyadi, jangan kalian ‘boxingin’ nih Menteri ESDM dan Wamen ESDM baru ini,” ujar Luhut sambil berkelakar dan disambut tawa oleh tamu undangan.

Bahkan, Luhut juga mengancam akan bertindak tegas terhadap siapapun yang menggangu kinerja duet Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar di Kementerian ESDM. Dia tidak segan-segan melakukan tindakan keras kepada pihak yang menentang dan menggangu Menteri ESDM dan wakilnya tersebut.

“Orang yang mau serang Pak Jonan dan Arcandra akan saya buldozer juga. Karena tugas saya bukan hanya koordinasi tapi juga mengendalikan. Kalau anak buah saya diserang, kau sama dengan serang aku, saya maju,” tegasnya

Lebih lanjut, Luhut mengatakan bahwa sebenarnya dirinya tak mau menghabiskan energi untuk selalu meributkan hal-hal yang tidak perlu. Luhut menegaskan bahwa di sisa masanya sebagai menteri, akan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara.

“Jadi, jangan habiskan energi dengan yang tidak perlu, di ESDM banyak tugas kita, artinya, bagaimana untuk terus mengembangkan energi terbarukan, bagaimana menurunkan harga gas sampai di bawah US$6 per MMBTU. Itu yang perlu kita lakukan, kita excercise dengan waktu dan efisiensi,” ujarnya.

Luhut berpesan kepada Jonan dan Arcandra untuk tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan saat memimpin ESDM. Jika harus ada aturan yang diubah, jangan ragu untuk mewujudkannya, asalkan dengan pertanggung jawaban yang jelas.

“Kalau ada peraturan yang menghambat diubah saja, seperti Permen (Peraturan Menteri). Karena itu kan buatan manusia juga. Jadi tidak perlu takut yang berlebihan di ESDM. Kepala harus tegak tidak boleh tunduk.” pungkasnya.