Menteri Jonan Jamin Divestasi Freeport Rampung Bulan Ini
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan transaksi divestasi PT Freeport Indonesia bisa dilakukan bulan ini. Menurut dia, langkah itu bisa dilakukan setelah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum) disebutnya telah mengantongi pinjaman yang dibutuhkan.
Sebelumnya, pembiayaan Inalum untuk menggenggam mayoritas saham Freeport rencananya diberikan oleh sejumlah bank asing yang dipimpin The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.
"Pinjaman sudah dapat dari luar negeri, mestinya selesai sih (bulan ini)," jelasnya ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/9).
Namun, ia menyebut bahwa Inalum masih punya waktu sampai akhir September untuk memfinalisasi transaksi tersebut. Padahal, sesuai penandatanganan Perjanjian Pendahuluan (Head of Agreement) Pokok-pokok Perjanjian Divestasi Saham Freeport Indonesia yang diteken pada 12 Juli 2018 lalu, pemerintah memberikan tenggat waktu 60 hari sejak kepada seluruh pihak untuk menyelesaikan proses divestasi tersebut.
Jika merunut sejak tanggal tersebut, proses divestasi harusnya selesai 10 September mendatang. "Iya kan (finalisasi) ini kan sampai akhir September," papar dia.
Sesuai kesepakatan yang ditandatangani oleh pemerintah dengan Freeport-McMoRan Inc 12 Juli lalu, Inalum akan membeli saham Freeport Indonesia dengan nilai US$3,85 miliar atau Rp55,4 triliun.
Uang tersebut, US$3,5 miliar atau Rp50,5 triliun di antaranya digunakan untuk membayar hak partisipasi Rio Tinto di Freeport. Sementara itu, US$350 juta sisanya digunakan untuk membeli saham Indocooper di Freeport.