a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Minim Data Cadangan Tambang, Industri Smelter RI Sulit Berkembang

Minim Data Cadangan Tambang, Industri Smelter RI Sulit Berkembang
Jakarta - Pelaku usaha smelter alias pabrik pemurnian barang tambang mengeluhkan minimnya data pertambangan yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) Jonatan Handoyo menjelaskan, kondisi ini membuat industri smelter sulit berkembang di Indonesia.

Minimnya data cadangan barang tambang di Indonesia membuat perbankan memandang sektor ini berisiko tinggi.

"Karena kita nggak ada datanya, enggak tahu cadangannya. Sehingga waktu kita datang ke bank minta kredit, banknya juga nggak tahu apa itu smelter," kata dia di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Lantaran sulit mengajukan kredit, pembangunan smelter di Indonesia pun menjadi sulit dilakukan. Mengingat, pembuatan smelter baru membutuhkan investasi yang tidak sedikit.

Menurutnya, bila pemerintah punya data pertambangan terkait ketersediaan bahan tambang yang lebih baik, maka pengembangan smelter di dalam negeri bisa lebih mudah dilakukan.

Hal ini bisa dilihat di Australia. Lantaran data pertambangan yang tersedia cukup lengkap, perusahaan smelter di negeri kangguru itu lebih mudah mengajukan kredit ke pihak bank.

"Di Australia datanya tambangnya komplit. Karena pemerintah yang melakukan pendataan. Ngeborin satu-satu. Jadi semua ada data tambangnya komplit. Pengusaha smelter di sana pergi ke bursa saham, mau kredit langsung dilihat banknya, wah ini cadangannya bagus. Kreditnya lebih mudah disetujui," pungkas dia. (dna/drk)