Newmont Dikuasai Arifin Panigoro Cs, Ini Manfaatnya Buat RI
Newmont Dikuasai Arifin Panigoro Cs, Ini Manfaatnya Buat RI
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), perusahaan yang dimiliki Arifin Panigoro, baru saja mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional (AMI) yang mengendalikan 82,2% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Nilai akuisisi US$ 2,6 miliar (Rp 33,8 triliun).
Aksi korporasi ini membuat Newmont kini menjadi perusahaan nasional, bukan lagi perusahaan asing. Apakah ada manfaatnya bagi Indonesia?
Presiden Direktur Medco, Hilmi Panigoro, menyatakan bahwa tentu saja ada manfaatnya. Pihaknya berjanji akan terus melebarkan sayap Newmont di Indonesia sehingga tidak saja menciptakan banyak lapangan kerja di Nusa Tenggara Barat, tapi juga di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
"Sebagai perusahaan nasional tentunya kami akan ada disini dalam waktu yang lama untuk terus menumbuh kembangkan perusahaan bukan hanya di Nusa Tenggara tapi seluruh Indonesia," kata Hilmi kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Hilmi juga berjanji akan terus mendorong hilirisasi mineral yang wajib dijalankan oleh Newmont.
"Seluruh opsi pembangunan smelter sedang dikaji baik secara teknis maupun finansialnya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, Sujatmiko, berpendapat bahwa ada peluang untuk mendorong Newmont segera membangun smelter (pabrik pengolahan mineral) setelah masuknya Medco sebagai pemilik baru.
Sebab, hubungan antara pemerintah dengan Newmont sekarang bisa lebih erat. Pemilik Newmont adalah orang Indonesia, tentu cenderung lebih mudah untuk berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia.
"Pemerintah tidak melihat apakah swasta nasional atau asing, tapi kita berharap dengan beralihnya saham Newmont ke swasta nasional ini paling tidak komunikasi dan koordinasi bisa lebih baik dan lebih cepat," kata Sujatmiko.
Dia menambahkan, manajemen Newmont juga bisa mengambil keputusan lebih cepat ketika bernegosiasi dengan pemerintah, tak perlu lagi meminta persetujuan dari kantor pusat yang berada jauh di seberang lautan.
"Misalnya selama ini Newmont perlu persetujuan kantor pusat di Denver, sekarang bisa dikurangi karena pemilik langsungnya di Indonesia. Itu salah satu peluang untuk mempercepat pembangunan smelter," tutupnya.