Pontianak – Surplus daya listrik di sistem Khatulistiwa memegang peran penting dalam peningkatan iklim investasi di provinsi Kalimantan Barat. Pasalnya, ketercukupan energi listrik mampu menjadi pendorong kegiatan ekonomi sehingga menarik para investor. Sejalan dengan hal tersebut, PLN dukung listrik industri dan bisnis dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) penyaluran tenaga listrik untuk smelter alumina milik PT Dinamika Sejahtera Mandiri (DSM) yang berlokasi di Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau dan untuk pengembangan kawasan real estate PT Kurnia Jaya Raya (KJR).
Penandatanganan dilakukan oleh General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Richard Safkaur, Direktur DSM Peng Tjoan, dan Komisaris Utama KJR Swadono Adijanto di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (30/10). Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Machnizon, turut hadir untuk menyaksikan penandatanganan tersebut.
“Setelah beberapa proyek pembangkit di Kalbar berhasil COD (Commercial Operation Date), diharapkan akan diikuti dengan peningkatan penjualan terutama untuk pelanggan industri dan bisnis,” ungkap Richard.
Pembangunan smelter alumina DSM akan dimulai pada 2018 dan diperkirakan selesai pada 2020 dengan pasokan listrik dari PLN sebesar 150 MVA.
Di Kalimantan Barat, industri pengolahan hasil tambang memang menjadi salah satu sektor yang diminati oleh investor. Sebelumnya pada 2016, PLN juga menandatangani MoU penyaluran tenaga listrik untuk pabrik Smelter Grade Alumunia Refinery (SGAR) dengan kapasitas 2 juta ton per tahun dengan kapasitas daya 100 MW.
Untuk pembangunan proyek pembangunan kawasan mall, apartemen serta perumahan di Kubu Raya oleh KJR sendiri akan dimulai pada 2018 dan direncanakan selesai pada 2023..
“Terima kasih atas kesediaan PLN dalam menyediakan listrik untuk kami. Semoga dengan dukungan ini, pekerjaan kami dapat berjalan lancar,” ungkap Swadono.