PP Presesi Optimistis Capai Kontrak Baru Rp 5,8 Triliun di 2019
Liputan6.com, Jakarta - PT PP Presisi (PPRE) optimistis dapat mencapai target perolehan kontrak baru sebesar Rp 5,8 triliun sampai akhir tahun meski situasi politik dalam negeri tak kondusif.
Seperti diketahui, kondisi ekonomi global yang melambat imbas dari perang dagang serta tertundanya pelaksanaan proyek, sangat berpengaruh terhadap sektor konstruksi.
Direktur Utama PP Presisi Iswanto Amperawan mengatakan keyakinan dapat mencapai target perolehan kontrak baru Rp 5,8 triliun mengacu pada, pertama, potensial feeding yang akan didapat dari PTPP selaku Entitas Induk sebesar Rp 4,0 triliun hingga Rp 4,7 triliun yang berasal dari proyek jalan tol Semarang-Demak, smelter feronikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara, smelter alumina di Mempawah, Kalimantan Barat, Pembangkit listrik.
Kemudian, beberapa bendungan (bendungan Way Apu-Maluku, bendungan Bener- Purworejo, Jawa Tengah, bendungan Tamblang-Bali, serta bendungan Lau Simeme- Deli Serdang, Sumatera Utara). Proyek-proyek tersebut sudah didapatkan oleh PT PP selaku induk usaha dan tinggal menunggu proses feeding kepada PPRE.
Kedua, PPRE juga sedang giat mengikuti beberapa tender proyek yang berasal dari dana APBN maupun swasta. Proyek yang bersumber dari dana APBN diantaranya pembangunan jalan nasional. Sedangkan tender proyek dari swasta adalah pembangunan jalan dan infrastruktur pertambangan di Kalimantan.
Ketiga, dalam rangka untuk meningkatkan utilitas peralatan, PPRE juga sedang melakukan proses penjajagan untuk pekerjaan penambangan nickel di Sulawesi Tenggara. Langkah PPRE untuk masuk ke penambangan nickel sejalan dengan tren harga nickel yang sedang tinggi.