a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

PT TIMAH Rilis Laporan Keuangan Kuartal I 2016 Capai Rp1,30 Triliun

PT TIMAH Rilis Laporan Keuangan Kuartal I 2016 Capai Rp1,30 Triliun
JAKARTA – PT TIMAH merilis Laporan Keuangan Kuartal I-2016 dan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,30 triliun setelah pasar komoditas timah kembali pulih dari jatuhnya harga tahun lalu sampai pada titik harga terendah di bulan Agustus 2015 sebesar USD 13.893/Mton.

Sekretaris Perusahaan PT TIMAH Agung Nugroho dalam siaran pers, Kamis (28/4) menyampaikan, kenaikan harga yang terjadi di pertengahan Maret 2016 mendongkrak kinerja perseroan meskipun belum mampu menutupi rendahnya harga sejak awal tahun ini dan upaya efisiensi akan terus dilanjutkan untuk menekan harga pokok produksi yang maksimal, sehingga dengan harga logam timah di pasar mulai pulih diharapkan perolehan laba sesuai target yang diharapkan.

Pada tanggal 7 April yang lalu Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2015 dan terjadi perubahan Susunan Pengurus Perseroan sebagai berikut:

1. Direksi Perseroan:
a. M. Riza Pahlevi Tabrani sebagai Direktur Utama
b. Emil Ermindra sebagai Direktur Keuangan, merangkap Direktur SDM dan Umum
c. Muhammad Rizki sebagai Direktur Operasi
d. Purwijayanto sebagai Direktur Perencanaan & Pengembangan Usaha

2. Komisaris Perseroan
a. Fachry Ali, Komisaris Utama/Independen
b. Erfi Triassunu, Komisaris
c. Mochtar Husein, Komisaris
d. Eko Prasojo, Komisaris
e. Bagas Angkasa sebagai Komisaris Independen
f. Milawarma sebagai Komisaris Independen

Harga saham TINS pada kuartal I-2016 mengalami kenaikan signifikan. Pada penutupan bursa 30 Desember 2015 harga saham TINS Rp505/lembar saham dan pada 31 Maret 2016 harganya sudah naik menjadi Rp740/lembar saham atau naik sebesar 46,53%. Hal tersebut menandakan bahwa kepercayaan pasar terhadap PT TIMAH meningkat, di samping membaiknya tata kelola pertimahan di Indonesia.

Pengembangan bisnis hilirisasi atau downstream product adalah salah satu fokus TINS untuk masa depan perusahaan. Saat ini diproduksi tin solder & tin chemical oleh anak perusahaan TINS yaitu PT Timah Industri. Pada akhir tahun 2015 sudah selesai dibangun pabrik intermediate serta pabrik SnCl4, sehingga tidak diperlukan lagi impor bahan baku. Dengan demikian, Perusahaan bisa menekan harga pokok produksi dan membuat harga produk lebih bersaing di pasaran dunia.

Kinerja Operasi

Produksi bijih menurun 48,81% menjadi 3.405 ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6.653 ton
Produksi logam timah menurun 40,42% menjadi 4.205 Mton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 7.057 Mton
Penjualan logam timah meningkat 8,03% menjadi 5.730 Mton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.304 Mton

Kinerja Keuangan
Pada kuartal ini TINS mencatatkan kerugian sebesar Rp138,84 miliar
Pendapatan menurun sebesar 5,22% menjadi Rp1.302 miliar
Beban Pokok Pendapatan mengalami kenaikan sebesar 5,85% menjadi Rp1.296 miliar


Sumber : www.mineralenergi.com