PTBA, Pertamina, dan Perusahaan AS Ini Bakal Bikin Smelter Batu Bara
Holding Industri Pertambangan (HIP) PT Inalum (Persero) terus melakukan hilirisasi mineral, salah satunya batu bara. Direktur Utama HIP Inalum Budi Gunai Sadikin mengatakan, anggota HIP yakni PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), dan Air Products and Chemicals, Inc. akan membangun pabrik pengolahan (smelter) batu bara.
Mantan Direktur Utama PT Mandiri (Persero) Tbk itu mengatakan, pabrik tersebut akan mengolah batu bara menjadi syngas. Lalu, syngas diolah menjadi Dimethyl Ether (DME), bahan bakar yang harganya lebih murah dibanding Liquid Petroleum Gas (LPG).
"Sebentar lagi, mudah-mudahan akan dilakukan tanda tangan di New York antara PTBA, Pertamina, dan Air Products, (kerja sama) hilirisasi dari batu bara menjadi syngas, kemudian menjadi DME. Ini bisa mengurangi impor (LPG)," kata Budi di Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (28/10).
Budi lebih lanjut mengatakan, kerja sama ini atas arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno. "Ibu Menteri bilang, kenapa tidak bikin (hilirisasi) dari coal (batu bara). Coal kita (Indonesia) banyak. Bikin pabrik, (batu bara) jadi syngas, jadi DME," tutur Budi.
"Nanti bisa dijual ke rumah-rumah pakai tabung gas yang sama. Jauh lebih murah, nggak ada impor karena coal-nya banyak banget di Indonesia," imbuhnya.
Dia menambahkan, rencananya Menteri BUMN Rini Soemarno juga akan hadir menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut di New York, Amerika Serikat. Budi memperkirakan, nilai proyek kerja sama ini mencapai USD 1,9 miliar atau setara Rp 28,5 triliun.
Budi optimistis pendanaan untuk proyek ini bisa dipenuhi dan tidak akan membebani holding. "Dengan kongsi antara Pertamina, PTBA, sama Air Products kan menjadi lebih murah. USD 1,9 miliar dibagi tiga," pungkasnya.