Pascatsunami, Sejumlah Perusahaan Siap Investasi di KEK Palu
Palu - Bencana gempa bumi disertai tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala, tak menyurutkan semangat para investor untuk tetap berinvestasi khususnya di Kota Palu, yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Direktur Utama PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) Andi Mulhanan Tombolotutu mengatakan, sejumlah perusahaan yang telah datang ke Palu dan menyatakan segera berinvestasi di KEK Palu itu antara lain PT Indo Mangan Industri, PT Sarana Dwima Jaya, PT Hashimoto Gemilang Indonesia dan salah satu perusahaan asal China lainnya.
PT BPST adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ditugaskan sebagai badan pengelola KEK Palu.
Menurut Mulhanan, salah satu dari perusahaan itu yakni PT Indo Mangan Industri, akan membangun smelter pengolahan batu mangan dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun.
Perusahaan tersebut merupakan joint venture antara Inggris dan Indonesia. Mereka akan mendatangkan bahan baku dari tambang batu mangan di Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat untuk diolah di pabrik yang akan dibangun di KEK Palu.
"Perusahaan tersebut sudah memulai pembangunan pabrik dan ditargetkan selesai dalam setahun. Tahun 2020 sudah mulai beroperasi," kata Mulhanan, yang juga mantan wakil wali kota Palu.
Kemudian PT Sarana Dwima Jaya, yang membangun pabrik baja ringan, panel, holo, atap dan kalsiboard. Pembangunan pabrik ini juga sedang berjalan dan ditargetkan beroperasi pada April 2019. Nilai investasi Rp 100 miliar.
Kemudian, perusahaan asal Tiongkok, kata Mulhanan, bergerak di bidang industri pengolahan biji tembaga. Saat ini, pengelola perusahaan tersebut sedang menyelesaikan berbagai administrasi yang dipersyaratkan oleh pihak badan pengelola KEK Palu, selanjutnya akan menghitung nilai investasinya, melakukan pembebasan lahan, kemudian memulai pembangunan pabrik.
Dua perusahaan lainnya adalah pabrik pengolahan cips yang berasal dari Jepang bernama PT Hashimoto Gemilang Indonesia. Perusahaan ini bekerja sama dengan PT Astra, karena bahan baku cips itu adalah cangkang sawit yang berasal dari pihak PT Astra.
"Mereka sudah datang ke Palu dan serius berinvestasi," kata Tonny, sapaan akrab Andi Mulhanan Tombolotutu.
Ia tidak menyebut nilai investasi dari PT Hashimoto Gemilang Indonesia, karena pihak perusahaan itu baru menyatakan komitmennya dan masih menghitung nilai investasinya di KEK Palu.
Sementara itu, Komisaris Utama PT BPST Iwan Yunus menjelaskan, para investor itu berpendapat, usaha mereka akan aman di daerah yang baru saja dilanda bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi, karena menurut kajian geologi, siklus bencana seperti yang melanda ketiga wilayah itu, baru akan terjadi lagi pada 100 tahun akan datang.
"Apalagi daerah di KEK termasuk wilayah hijau atau wilayah aman untuk pembangunan," kata Iwan Yunus.