Pasok Listrik untuk Smelter, PLN Siapkan Investasi Rp105 Triliun
MANADO - PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik untuk fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang akan dibangun perusahaan tambang timah dan nikel di Sulawesi. PLN memperkirakan potensi kebutuhan listrik untuk smelter tersebut mencapai 3.370 MW dengan total investasi sekitar Rp105 triliun.
"Kami terus berusaha meyakinkan perusahaan tambang yang akan membangun smelter bahwa PLN sanggup memenuhi kebutuhan listrik mereka berapapun yang mereka butuhkan," ujar Direktur PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda usai acara pelepasan Siswa Mengenal Nusantara (SMN) di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (7/8/2018).
Huda menjelaskan, usaha PLN meyakinkan para perusahaan tambang tersebut berbuah hasil dengan adanya kesepakatan untuk memakai listrik PLN sebesar 1.632 MW atau sekitar 2.029 MVA. Kesepakatan tersebut terdiri dari 16 MOU sebesar 1.639 MVA, 1 SPJBTL (surat perjanjian jual beli tenaga listrik) sebesar 350 MVA dan tahap 1 yang sudah energize sebesar 40 MVA.
Menurut Huda, karena investasinya yang cukup besar sekitar Rp105 triliun, maka PLN akan mulai memenuhi pasokan listrik untuk smelter secara bertahap sesuai kebutuhan perusahaan tambang. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut PLN siap mendatangan mobile power plant.
"Ada yang kebutuhannya mulai tahun ke depan, tetapi ada juga yang dalam tiga tahun ke depan. Kami akan penuhi secara bertahap," jelasnya.