Pasokan Listrik PLN Permudah Industri Bangun Smelter
INDOPOS.CO.ID - PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo) optimistis pembangunan smelter nikel dapat terealisasi sesuai target. Hal itu setelah ada jaminan pasokan listrik untuk kebutuhan industri dan bisnis oleh PLN.
Untuk diketahui, perusahaan BUMN tersebut belum lama ini telah menjalin perjanjian transaksi listrik dengan 13 investor yang berinvestasi di Sulawesi. Salah satunya PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo). Perusahaan tambang itu sedang membangun smelter nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
"Dengan adanya jaminan listrik ini, kami berkeyakinan industri smelter kami akan cepat beroperasi sesuai target yang direncanakan," ujar
Direktur PT Cerindo Derian Sakmiwata, dalam keterangan persnya, Kamis (26/7).
Lebih lanjut ia mengatakan dengan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PT Cerindo dan PLN, pihaknya sudah memulai satu langkah besar dalam mempercepat target pembangunan smelter. Hal itu merupakan progres dan capaian besar bagi perusahaan dalam membangun smelter.
"Kami mengapresiasi kerjasama ini. Sesuai komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Kini kami bisa fokus mengejar target pembangunan smelter kami yang kini sedang berjalan," jelas Derian.
Ia menambahkan, pembangunan smelter PT Cerindo berlangsung dalam 3 tahap. Pertama pembangunan 2 Line, kemudian 2 line dan tahap ketiga pembangunannya 4 line.
Menurutnya, PT Cerindo yang baru beroperasi diakhir tahun 2017, dengan wilayah IUP seluas 6.785 hektar sudah menyerap tenaga kerja sekitar 900 orang.
"Sebanyak 70 persen nya merupakan tenaga kerja lokal setempat," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda mengatakan pihaknya berkomitmen menjamin pasokan listrik bagi kebutuhan industri dan bisnis di Sulawesi. Hal itu terutama pengolahan dan pemurnian mineral yang tersebar di Sulawesi bagian tenggara.
"Smelter ini membutuhkan pasokan listrik dalam jumlah besar dan andal. Karena itu, kami mengucapkan selamat kepada pelanggan-pelanggan industri yang melaksanakan penanda tanganan MoU, SPJBTL, dan Energize," jelasnya.
Untuk menunjang hal itu kata Huda, PLN telah menambah daya listrik 739 MW dari pembangkit yang beroperasi melalui program pembangunan pembangkit 35.000 MW untuk pemenuhan listrik.
Penambahan ini didukung oleh tambahan 1.460 MVA gardu induk dan 815 kms transmisi yang memperkuat sistem kelistrikan. Pihak PLN menyebut angka ini akan terus bertambah dalam 10 tahun ke depan. Penambahan ini sesuai dengan RUPTL 2018-2027 PLN akan membangun total 4.848. MW, transmisi 8.269 kms, Gardu Induk 7.103 MWA untuk Sulawesi.
"Dengan progres pembangunan yang baik ini menjadikan Sulawesi memiliki cadangan daya yang sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan investasi di sektor industri termasuk industri smelter," pungkas Huda.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar, Bambang Yusuf mengatakan, PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo) merupakan pelanggan Premium Platinum PLN terbesar di Indonesia bagian Timur. Dengan total daya sebesar 350 Juta VA yang disuplay dari tegangan tinggi sebesar 150.000 volt.
Realisasi daya ini akan berlangsung dalam tiga tahapan. Untuk tahap awal yang direalisasikan sebesar 118 juta VA yang akan dimulai pada bulan Januari tahun 2020.
Tahap kedua pada bulan Juni 2020 sebesar 100 juta VA, tahap ketiga pada bulan Juni 2021 sebesar 150 juta VA.
Menurut Bambang, pelanggan premium platinum seperti PT Cerindo menjadi prioritas yang mendapat jaminan kontinuitas pasokan listrik tanpa padam. Dan akan mendapat kompensasi apabila mengalami pemadaman diluar rencana.
"PLN berkomitmen mendukung industri skala nasional demi menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional," pungkasnya. (dai)