Pasokan Merosot, Aluminium Melejit ke Level Tertinggi Enam Pekan
Ipotnews - Harga aluminium London melejit ke level tertinggi dalam lebih dari enam pekan, Senin, di tengah kekhawatiran kekurangan pasokan setelah stok logam yang digunakan dalam sektor transportasi dan pengemasan itu menyusut.
Harga patokan aluminium untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik sebanyaknya 0,3% menjadi USD1.792 per ton, tingkat tertinggi sejak 20 September. Kontrak tersebut menguat 0,1% pada pukul 14.06 WIB, demikian laporan Reuters , di Singapura, Senin (4/11).
Sementara, kontrak aluminium yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (ShFE) ditutup 0,8% lebih tinggi setelah meningkat sebanyaknya 0,9% menjadi 13.960 yuan (USD1.987,84) per ton, level tertinggi sejak 9 Oktober, di awal sesi.
Raksasa tambang Rio Tinto Ltd bulan lalu mengatakan biaya energi yang tinggi membuat aset aluminium Australia tidak berkelanjutan dan mengatakan mereka dapat memangkas produksi atau menutup Aluminium Smelter Selandia Baru. Namun, permintaan aluminium tetap lemah, dan reli harga akan segera berakhir, kata analis CRU Group, Jackie Wang.
"Harga bisa saja range bound (dari level saat ini). Tentu saja, jika ada gangguan pasokan tambahan yang tidak terduga, itu akan menjadi cerita lain," kata Wang menambahkan.
Stok aluminium di gudang yang dilacak oleh ShFE turun ke level terendah sejak Maret 2017 di posisi 278.736 ton, sementara persediaan aluminium LME merosot ke tingkat terendah sejak 30 September yakni 956.200 ton.
Tren anti-plastik dan mobil listrik diperkirakan dapat meningkatkan konsumsi aluminium, kata Vice President and Europe President Novelis, Emilio Braghi. Pasar aluminium global akan berubah menjadi surplus 304.000 ton tahun depan dari defisit 658.500 ton pada 2019, menurut jajak pendapat Reuters baru-baru ini.
Malaysia akan mengeluarkan izin penambangan bauksit kepada perusahaan pada Desember atau Januari, tutur seorang menteri, Senin, menandai dimulainya kembali aktivitas setelah larangan diberlakukan pada awal 2016 atas penambangan yang tidak diatur dan mengkontaminasi air.
Jumat, Amerika Serikat dan China mengatakan mereka membuat kemajuan dalam perundingan yang bertujuan untuk meredakan perang dagang selama hampir 16 bulan yang membebani ekonomi global, dan para pejabat AS mengatakan kesepakatan tersebut dapat ditandatangani bulan ini.
Logam lainnya, tembaga LME tercatat naik 0,2% menjadi USD5.862,50 per ton, nikel turun 0,5% menjadi USD16.690 per ton, seng menguat 0,7% menjadi USD2.538 per ton dan timbal bertambah 0,1% menjadi USD2.165,50 per ton. Di Shanghai, tembaga naik 0,1% menjadi 47.040 yuan per ton, nikel meningkat 0,7% menjadi 134.230 yuan per ton, seng bertambah 0,8% menjadi 19.085 yuan per ton sedangkan timbal turun 0,4% menjadi 16.470 yuan per ton. (ef)