a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Pasokan Papua Nugini Terkendala, Nikel Tembus Level Tertinggi Sepekan

Ipotnews - Harga nikel menyentuh level tertinggi lebih dari satu pekan, Kamis, setelah pihak berwenang di Papua Nugini menutup proyek nikel setelah menumpahkan Lumpur ke perairan.

Papua Nugini menutup aktivitas tambang nikel Ramu yang dikelola Metallurgical Corporation, China, setelah menumpahkan lumpur ke teluk, Agustus lalu, dan "karena tidak mematuhi sejumlah langkah perbaikan".

Kontrak nikel yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (ShFE) melonjak sebanyaknya 4,2% menjadi 134.120 yuan (USD18.981,04) per ton, level tertinggi sejak 15 Oktober, demikian laporan Reuters , di Singapura, Kamis (24/10).
Sementara, harga nikel untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menguat sebanyak 1,5% menjadi USD16.830 per ton, tingkat tertinggi sejak 16 Oktober.

Nikel ShFE ditutup melonjak 3,4% sementara nikel LME melejit 1,1% pada pukul 14.04 WIB.

"Saya pikir cukup adil bahwa fundamentalnya mendukung harga nikel yang lebih tinggi. Awal pekan ini, kita juga mendapati kecelakaan tambang Norilsk Nickel," kata seorang pedagang.

Tiga orang tewas, Selasa, dalam sebuah kecelakaan di tambang bawah tanah Taimyr, milik Norberk Nickel, produsen utama di Siberia.
London Metal Exchange telah meminta anggota untuk melaporkan aktivitas tidak biasa dalam perdagangan nikel setelah harga naik dan turun di belakang transaksi besar pekan lalu, tutur sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia, merevisi aturan yang mengatur harga domestik bijih nikel untuk memastikan smelter mengikuti harga patokan pemerintah, setelah muncul komplain dari penambang nikel bahwa smelter domestik menekan harga.
Perusahaan tambang Prancis, Eramet, Rabu, mengatakan pabriknya di Indonesia, Weda Bay Nickel, akan mulai beroperasi lebih cepat dari jadwal pada semester pertama 2020, dan menegaskan kembali target produksi untuk tahun ini.
Pasar tembaga akan mengalami defisit sekitar 320.000 ton tahun ini dan surplus 281.000 ton pada 2020, menurut International Copper Study Group, Rabu.
Codelco Cile, perusahaan tambang tembaga terbesar dunia, memulai kembali operasi secara normal setelah pekerja yang tergabung dalam serikat buruh mencapai kesepakatan dengan pejabat pemerintah, Rabu malam waktu setempat, untuk mengakhiri aksi mogok sehari penuh di tengah demonstrasi besar-besaran selama satu pekan terakhir di Cile.
Logam dasar lainnya, tembaga LME hampir tidak berubah, aluminium turun 0,1%, seng melonjak 1% dan timbal melemah 0,1%. Tembaga ShFE menguat 0,7%, aluminium bertambah 0,3% sedangkan seng datar. (ef)

Sumber : Admin