Peletakan Batu Pertama Smelter Antam di Mempawah Oktober 2019
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menargetkan peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Menpawah, Kalimantan Barat dilakukan pada Oktober 2019.
Direktur Operasi dan Produksi Aneka Tambang Hartono mengatakan negosiasi terkait pelaksanaan rancangan konstruksi (Engineering, Procurement, and Construction/EPC) masih dilakukan dengan sejumlah pihak terkait.
"Ada beberapa poin di kontrak yang mungkin perlu lebih detail tapi rencananya Oktober 2019 sudah groundbreaking," tutur Hartono, Kamis (19/9).
Hartono menjelaskan proyek itu bertujuan untuk mengolah bauksit menjadi smelter grade alumina (SGA). Dalam hal ini, perusahaan bekerja sama dengan PT Pelindo II (Persero) dalam pengembangan pelabuhan Mempawah.
"Kami juga ini bekerja sama dengan Inalum, sahamnya 60 persen Inalum, 40 persen Antam," tuturnya.
Selain itu, Antam juga mendapatkan arahan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro untuk bersinergi dengan PT PLN (Persero) dalam proses pembangunan smelter tersebut.
"Tadi, Pak Bambang dalam arahan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) itu mengarahkan sebaiknya sinergi dengan PLN untuk menyokong listrik," ucapnya.
Ia menyatakan bahwa kapasitas produksi smelter itu ditargetkan mencapai 1 juta ton SGA. Ia juga mengklaim proyek itu akan menjadi smelter terbesar dibandingkan dengan proyek sebelumnya.
"Satu smelter besar, 10 kali lipat lebih besar daripada yang sekarang, dengan produksi 1 juta ton," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan pencanangan smelter atau pabrik pemurnian alumina merupakan bagian dari upaya untuk mendorong hilirisasi produk tambang.
Kata dia, Inalum yang memiliki satu-satunya pabrik pemurnian aluminium di Indonesia, akan mendapatkan pasokan alumina dari dalam negeri sehingga mampu menghemat hingga US$200 juta.