Pembangunan Proyek Smelter Freeport Dipastikan di Gresik
Gresik - Komisi VII DPR RI yang membidangi Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), menginginkan agar penempatan proyek Smelter Freeport di Kabupaten Gresik. Untuk itu, Komisi VII DPR RI yang diketuai Dr Ir H Kardaya Warnika DEA akhirnya mengunjungi Kota Gresik.
Tujuannya untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta melakukan pertemuan yang dilalukan di PT Smelting, Jumat (17/4). Pertemuan yang dimotori Komisi VII DPR RI itu juga dihadiri Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto.
Berikut Dirut PT Petro Kimia Gresik (PKG) Hidayat Nyakman, perwakilan PT Freeport, perwakilan PT Smelting, Kepala DPPKAD Pemkab Gresik Dr Hj Yetty Sri Suparyati MM, Ketua BPPM Agus Mualif Kepala Bagian SDA Adiana, Kepala Bappeda Tugas Husni Syarwanto dan perwakilan Dinas Perhubungan.
Pertemuan sekitar 2 jam di ruang pertemuan PT Smelting itu berlangsung tertutup.Tidak satu pun wartawan yang meliput diizinkan masuk. Beberapa pejabat seperti bupati dan pembantunya, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak satu pun yang memberikan keterangan kepada wartawan, termasuk pihak Direksi PT Smelting, PT Freeport dan PT PKG.
Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI Dr Ir H Kardaya Warnika, DEA usai lakukan pertemuan mengatakan, pertemuan dengan Bupati Gresik, pihak PKG, Smelting, dan Freeport tersebut menghasilkan kesepakatan jika Smelter PT Freeport akan segera dibangun.
Untuk lokasinya, belum bisa dipastikan karena masih menunggu keputusan pihak-pihak terkait seperti Bupati Gresik, PT PKG, PT Smelting dan PT Freeport.
Namun, Komisi VII setelah menganalisa dari hasil pertemuan tersebut, bahwa lahan yang paling siap digunakan untuk pembangunan itu adalah lahan milik PT PKG.
"Kami lebih sreg Smelter dibangun di lahan milik Petrokimia Gresik," kata Kardaya.
Namun untuk pastinya pihak Komisi VII masih menunggu kesanggupan pihak-pihak terkait di antaranya Bupati Gresik, PT PKG, PT Smelting dan PT Freeport. Sebab, bupati mengaku hingga sekarang belum ada pengajuan izin untuk pembangunan Smelter Freeport di Gresik.
"Pada dasarnya baik Pak bupati, Petrokimia, PT Smelting, semuanya welcome Smelter Freeport dibangun di Gresik," tandasnya. Untuk lahannya, tambah Kardaya pembangunan Smelter tersebut membutuhkan areal lebih dari 50 hektar.
Sedangkan lahan seluas itu yang paling siap adalah lahan di wilayah industri milik PT Petrokimia dan Smelting.
Sementara anggota Komsi VII DPR RI asal PDIP Nasyirul Falah Amru SE mengatakan, pembangunan Smelter Freeport itu sudah bisa dipastikan akan dibangun di Gresik. Sebab, semua anggota Komisi VII sudah sepakat, kalau pembangunan Freeport di Gresik.
“Memang kami pastikan Smelter dibangun di Gresik," katanya. Menurut Falah, pembangunan Smelter Freeport merupakan isu nasional yang sudah lama jadi perbincangkan di masyarakat.
Karena itu, pembangunan Smelter itu bakal segera diwujudkan di Kabupaten Gresik. Mengapa harus dibangun di Gresik, karena dilihat dari sisi sarana dan prasarana Gresik sangat mendukung.
Selain terdapat pelabuhan Internasional, ketersediaan air dan listrik cukup. "Pokoknya Gresik sangat mendukung dibangun Smelter," jelas politisi muda PDIP asal dapil X (Gresik-Lamongan) ini.
Falah meminta Pemkab Gresik terutama Bupati Sambari Halim Radianto agar mempermudah proses perizinan pembangunan Smelter Freeport di Gresik. Sebab, proyek tersebut merupakan hajat nasional untuk kepentingan masyarakat Gresik.
"Pada prinsipnya dalam pertemuan, Pak Bupati (Sambari Halim Radianto, red) akan membantu proses perizinan," pungkasnya.
Eni Maulani S, anggota Komisi VII asal Golkar mengatakan, dirinya telah berjuang habis-habisan agar pembangunan Smelter Freeport jadi dibangun di Gresik. Sebab, dirinya yang berangkat dari dapil X (Gresik-Lamongan) ini menginginkan keberadaan Smelter nanti bisa meningkatkan kesejateraan masyarakat Gresik.
Terlebih, bisa mendongkrak pendapatan pemerintah setempat untuk kepentingan pembangunan Kota Pudak.
Karena itu dirinya merasa bersyukur dari hasil perdebatan panjang di Komisi VII soal lokasi pembangunan Smelter Freeport akhirnya diputuskan Smelter dibangun di Gresik.
"Kami akui untuk memutuskan pembangunan Smelter Freeport di Kabupaten Gresik melalui perdebatan alot dan panjang. Namun sekarang kami bersyukur Smelter dibangun di Gresik," katanya.
Ditambahkan dia, Smelter Freeport di Gresik nantinya merupakan pabrik Smelter terbesar di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Tenggara.
Pabrik Smelter tersebut nantinya akan bisa menyerap tenaga kerja hingga 10.000 orang. "Nantinya Smelter tersebut bisa mengurangi angka pengangguran cukup besar di Gresik," pungkasnya.