a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Pembangunan Smelter Terkendala Covid-19


' />
JAKARTA, investor.id – Pandemi Covid-19 berpengaruh pada pembangunan fasilitas pemurnian mineral (smelter).

Sejumlah perusahaan telah melaporkan secara resmi kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait kendala yang dihadapi. Adapun smelter yang terkena dampak itu antara lain proyek smelter tembaga PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot membenarkan adanya surat dari Freeport dan Amman yang melaporkan kendala pembangunan smelter.

“Ya ada beberapa perusahaan yang memberitahukan demikian,” kata Bambang kepada Investor Daily di Jakarta, pekan lalu. Bambang menuturkan, laporan yang diterimanya itu baru sebatas pada pemberitahuan kendala pembangunan smelter. Hanya saja Bambang tidak membeberkan kendala apa saja yang dihadapi tersebut. Pihaknya pun belum ada laporan resmi mengenai revisi rencana pembangunan serta target penyelesaian. Adapun smelter Amman ditargetkan rampung di 2022 dan smelter Freeport di 2023.

“Ya nanti kami lihat perkembanganya seperti apa,” tuturnya. Dikatakannya Kementerian ESDM sedang menyusun langkah mitigasi yang akan dilakukan dalam membantu penanganan kendala tersebut. Hanya saja Bambang belum menerangkan upaya yang disiapkan pemerintah itu. “Ya tergantung nanti dampaknya seperti apa,” jelas Bambang. Secara terpisah, Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama membenarkan adanya dampak Covid-19 terhadap pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur. Pihaknya terus mencermati perkembangan dan dinamika Covid-19. Riza belum bisa membeberkan lebih lanjut terkait kendala yang dihadapi dalam pembangunan smelter tersebut. Namun, ditegaskannya pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM mengenai nasib pembangunan smelter di tengah pandemi Covid-19. Progres pembangunan smelter berkapasitas 2 juta ton konsentrat itu hingga Maret kemarin mencapai 4,88%. Tingkat kemajuan ini merupakan hasil verifikasi verifikator independen.

Dari hasil tersebut Freeport mendapatkan perpanjangan rekomendasi izin ekspor konsentrat selama satu tahun terhitung mulai 16 Maret kemarin. Head of Corporate Communications Amman Mineral Kartika Octaviana sebelumnya mengatakan pandemi Covid-19 berimbas pada pembangunan smelter. Pasalnya, sebagian besar mitra bisnis yang menunjang pembangunan smelter berasal dari berbagai negara yang terjangkit Covid-19. “Negara tersebut menerapkan lockdown sehingga menyebabkan progres smelter menjadi terhambat,” tutur dia.

Kartika mengungkapkan, kemajuan smelter yang berlokasi di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat hingga Januari kemarin mencapai 22,97%. Pada Juli nanti merupakan waktu yang dijadwalkan untuk evaluasi periodik per enam bulan oleh Kementerian ESDM. Sesusai aturan yang berlaku, bila progres tidak mencapai minimal 90% dari rencana kerja maka izin ekspor konsentrat akan dicabut. Oleh sebab itu Amman menyampaikan secara resmi kepada Kementerian ESDM mengenai hambatan yang dihadapi dalam pembangunan smelter.

“Kami tetap berupaya untuk melakukan yang terbaik agar progres tetap sesuai dengan rencana yang ditetapkan pemerintah,” kata Kartika. Bambang sebelumnya menyampaikan kekhawatirannya terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap proyek smelter. Dia pernah menceritakan, ketika mengunjungi proyek smelter PT Virtue Dragon di Kendari, Sulawesi Tenggara, pihaknya melihat bahwa pengerjaan proyek ini mulai terganggu lantaran penyebaran Virus Korona.

Mengacu data Kementerian ESDM, pada tahun ini, jumlah smelter mineral yang beroperasi ditargetkan menjadi 21 unit naik dari tahun lalu 17 unit. Artinya, terdapat empat proyek smelter yang ditargetkan mulai beroperasi di tahun ini. Secara total dalam jangka waktu 2020-2024, kementerian menargetkan pembangunan sebanyak 35 unit smelter. Jika pandemi berlangsung dalam jangka waktu cukup lama, pihaknya memperkirakan realisasi investasi di sektor mineral dan batu bara sebesar US$ 7,67 miliar akan sulit tercapai. Pasalnya, target investasi minerba tahun ini ditetapkan cukup tinggi lantaran banyaknya proyek smelter yang bergulir. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Pembangunan Smelter Terkendala Covid-19"
Penulis: Rangga Prakoso
Read more at: http://brt.st/6yrT