Pemerintah Cari Tandem Freeport untuk Kembangkan Smelter
JAKARTA - Pemerintah saat ini menargetkan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara produsen stainless steel kedua terbesar di dunia. Untuk mencapai target ini, investor asing pun telah berniat untuk masuk ke Indonesia, salah satunya adalah China.
"Dari China yang masuk tiga investor besar itu, yang kami harapkan kalau dia sudah produksi stainless steel semua bisa hampir mendekati 10 juta, sekarang baru 5 jutaan," tutur Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, I Gusti Putu Suryawirawan di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Untuk itu, pemerintah tengah mencari tandem Freeport untuk mengembangkan smelter. Hanya saya, belum diketahui perusahaan apa saja yang masuk kategori pemerintah.
"Karena sekarang yang harus dicari adalah siapa yang bisa bekerja sama dengan freeport untuk mengolah di sini. Karena freeport kan bukan ahli smelter tapi ahli tambang," tuturnya.
"Mesti dicari temannya dia siapa. Sekarang dia punya teman namanya Mitsubishi material ada di gresik, PT smelting. Tapi kan smelting gresik kita tahu di dalam bisnis ini belum lancar, ada beberapa masalah sehingga kalau mau berbicara ekspansi dia masih khawatir," imbuhnya.
Bagi perusahaan tersebut, pemerintah akan memberikan insentif. Salah satunya adalah berupa perpanjangan waktu untuk membangun pengolahan dan pemurniannya di Indonesia.
"Misalnya tadinya harus selesai di 2017, ini bisa diperpanjang. Kurun waktu tertentunya belum tahu kan masih dibahas. Ada kuota, ada pajak ekspor. Sama bauksit juga," tuturnya.