a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Pemerintah Siapkan 41 Proyek Pulihkan Ekonomi dari Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memaparkan terdapat 41 proyek utama (major project) yang akan dikerjakan pemerintah pada tahun depan dalam rangka pemulihan ekonomi pasca dihantam penyebaran virus corona.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan salah satu proyek yang akan dikebut tahun depan adalah pembangunan 10 destinasi pariwisata prioritas. Ia mengestimasikan nilai proyek itu sebesar Rp3,2 triliun.

"Ada proyek pemulihan ekonomi, ada 41 major project misalnya 10 destinasi pariwisata prioritas lalu kawasan industri," ucap Suharso dalam video conference, Selasa (12/5).


Kemudian, ada proyek di sembilan kawasan industri di luar Jawa dan 31 pembangunan smelter. Nilai dari proyek-proyek tersebut sebesar Rp628,2 miliar.

Lihat juga: Bappenas: Pekerja Dirumahkan dan PHK Capai 3,7 Juta Orang
Suharso mencontohkan proyek di kawasan industri dan smelter itu adalah pengembangan Bandara Bintuni, Jalan Akses Kl Bintuni (Bintuni-Susumuk), dan pelatihan 3 in 1 bagi calon tenaga kerja industri.

Beberapa proyek itu berada di bawah tanggung jawab Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Kementerian Perindustrian. Selanjutnya, pemerintah juga akan fokus pada penguatan ketahanan pangan dan infrastruktur.

Di sini, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp37,1 triliun. "Ini untuk penguatan jaminan usaha serta 350 korporasi petani dan nelayan, lalu dukungan untuk beberapa major project infrastruktur," terang Suharso.

Secara keseluruhan, Suharso menyatakan pemerintah menaikkan belanja non operasional sebesar Rp56,5 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mendatang. Anggaran itu sengaja dinaikkan untuk memulihkan kondisi ekonomi setelah terpukul pandemi virus corona.

"Jadi pertama untuk pemulihan ekonomi sendiri itu ada kenaikan di belanja non operasional sebesar 55 persen atau Rp56,5 triliun," pungkas dia.