KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2019 lalu. Pendapatan emiten tambang mineral tersebut tumbuh 30% (yoy) menjadi Rp 32,81 triliun pada tahun silam.
Pendapatan ANTM disokong oleh produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung yang tumbuh 0,30% (yoy) menjadi 63.111 ons troi di tahun 2019. Sedangkan di tahun 2018, volume produksi emas ANTM sebesar 62.919 ons troi.
Penjualan emas ANTM juga meyakinkan. Tahun lalu, ANTM mencetak penjualan emas tertinggi sepanjang sejarah perusahaan yakni 1,09 juta ons troi. Hasil ini meningkat 21,97% (yoy) dibandingkan volume penjualan emas ANTM tahun 2018 silam sebesar 896.612 ons troi.
Senior Vice President Corporate Secretary ANTM Kunto Hendraprawoko mengatakan, salah satu upaya untuk mendongkrak penjualan emas adalah melakukan inovasi pada berbagai produk emas Logam Mulia. November lalu, ANTM lewat Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) meluncurkan produk emas Bezel Seri II.
“ANTM juga berusaha memperluas jaringan pemasaran produk Logam Mulia,” ujar dia dalam siaran pers di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan lalu.
Selain itu, pada tahun lalu ANTM juga mencetak volume produksi dan penjualan feronikel tertinggi sepanjang sejarah perusahaan
Tercatat, produksi feronikel ANTM naik 3% (yoy) dari 24.868 ton nikel dalam feronikel (TNi) di 2018 menjadi 25.713 TNi pada akhir 2019. Adapun penjualan feronikel perusahaan tumbuh 9% dari 24.135 TNi pada akhir 2018 menjadi 26.349 TNi di akhir 2019.
Kunto menyebut, peningkatan kinerja operasional feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel ANTM di Pomalaa. “Saat ini, kapasitas produksi pabrik pengolahan tersebut terpasang hingga 27.000 TNi per tahun,” ungkap dia.
Sementara itu, volume produksi bijih nikel ANTM mengalami penurunan 6,65% (yoy) menjadi 8,68 juta wet metric ton (wmt) per akhir 2019. Di tahun sebelumnya, produksi bijih nikel ANTM mencapai 9,31 juta wmt. Kendati demikian, volume penjualan bijih nikel ANTM naik 19,27% (yoy) dari 6,33 juta wmt di 2018 menjadi 7,55 juta wmt di 2019.
Rekor produksi dan penjualan tertinggi juga terjadi pada komoditas bauksit. Tahun lalu, ANTM sukses memproduksi 1,73 juta wmt bauksit atau tumbuh 57% (yoy) dari realisasi di tahun 2018 sebanyak 1,10 juta wmt.
Di lain sisi, penjualan bauksit ANTM di tahun lalu tercatat sebesar 1,66 juta wmt atau naik 46% (yoy) dibandingkan penjualan di tahun sebelumnya yakni 920 ribu wmt.
Hasil positif juga diperlihatkan oleh komoditas alumina. Hingga akhir 2019, produksi alumina ANTM telah mencapai 104.537 ton. Jumlah tersebut melonjak 703,08% (yoy) dibandingkan realisasi produksi alumina tahun 2018 lalu sebesar 13.017 ton.
Capaian penjualan alumina ANTM juga mengesankan karena naik 786,33% (yoy) dari 7.956 ton di 2018 menjadi 70.517 ton di tahun 2019.