a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Peringkat Korporasi dan Obligasi Antam Naik Jadi “idA-”

Peringkat Korporasi dan Obligasi Antam Naik Jadi “idA-”
Kenaikan peringkat ANTM didukung oleh membaiknya arus kas seiring dengan pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas, dan bauksit.

JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam dengan mengalami kenaikan peringkat korporasi dan Obligasi Berkelanjutan I ANTAM Tahun 2011 dari rating “id- BBB+/outlook stabil” menjadi rating “idA-/outlook stabil”. Kenaikan peringkat tersebut didukung oleh membaiknya arus kas Perseroan seiring dengan pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas, dan bauksit.

Direktur Utama Aneka Tambang, Arie Prabowo Ariotedjo, mengatakan Antam menargetkan pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan yang semakin solid dan positif pada tahun 2018. Kinerja keuangan yang solid terefleksikan dari peningkatan penjualan bersih Antam pada semester pertama tahun 2018 yang tercatat 11,82 triliun rupiah atau meningkat tajam 292 persen, dibandingkan semester pertama tahun 2017 sebesar 3,01 triliun rupiah.

Pada semester pertama 2018, Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 169 persen atau sebesar 344,45 miliar rupiah, dibandingkan rugi bersih di semester pertama 2017 sebesar 496,12 miliar rupiah. “Pertumbuhan kinerja keuangan Perseroan yang positif, terutama disebabkan dari pertumbuhan produksi dan penjualan komoditas utama, serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi.

Antam terus berupaya untuk memberikan imbal hasil yang positif kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,” ungkapnya di Jakarta, Senin (17/9). Kenaikan peringkat Antam juga didukung dengan diperolehnya kuota ekspor mineral terbatas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di tengah membaiknya harga komoditas global, terutama nikel dan emas.

Pada Maret 2018, Perseroan telah mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah sebesar 2,7 juta wet metric ton (wmt) dan bijih bauksit tercuci sebesar 840 ribu wmt untuk periode Maret 2018 sampai dengan Maret 2019. Saat ini, Antam masih memiliki tambahan kuota ekspor bijih nikel kadar rendah sebesar 1,2 juta wmt yang diperoleh pada bulan Oktober 2017 dan berlaku hingga Oktober 2018.



Proyek Hilirisasi



Perseroan terus berupaya mengembangkan strategi melalui proyek-proyek hilirisasi. Proyek stategi pengembangan Perseroan saat ini mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi (Line 1). Hingga periode Juli 2018, realisasi konstruksi P3FH telah mencapai 69 persen dan direncanakan konstruksi pabrik akan selesai pada akhir tahun 2018.

Nantinya, dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (Line 1) akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel ANTAM sebesar 50 persen dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar 27.000 TNi menjadi 40.500 TNi per tahun.

Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini Perseroan terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerja sama dengan PT INALUM (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun (Tahap 1) yang telah menyelesaikan kajian Bankable Feasibility Study (BFS) dan ground breaking direncanakan akan dilaksanakan pada kuartal 4 tahun 2018.

Sekadar informasi, pada Juli 2018 lalu, Antam juga memperoleh kenaikan outlook corporate credit rating S&P Global tahun 2018 dari outlook stabil menjadi positif seiring dengan pertumbuhan positif kinerja Antam.