Pertamina dan Inalum segera bangun pabrik CPC
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Gigih Prakoso mengatakan, perusahaannya telah siap sedia melakukan usaha patungan (joint venture) dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) guna merealisasikan pembangunan pabrik calcined petroleum coke (CPC).
Sebenarnya sudah dikemukakan sejak 3 tahun lalu. Adapun saat ini pembangunan pabrik CPC masih dalam tahap kajian dengan Inalum.
"Pabrik bahan baku alumunium ini bakal digunakan Inalum semua dan akan dibangunnya di Dumai,"ujar Gigih ditemui usai penandatangan MoU dengan BUMN Kapal di Kementerian BUMN, (29/9).
Gigih mengungkapkan proyek ini bisa dimulai pada tahun depan, 2018. Soal permodalan dan kepemilikan, kata Gigih, bakal ditangani Pertamina 75% sedangkan Inalum 25%.
Sebelumnya, Inalum sempat dikabarkan berencana mengoperasikan pabrik produksi CPC dan pengolah alumina mulai 2019. Ekspansi bisnis di hulu ini bakal mendirikan pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina serta memproduksi CPS. Sedang di sektor hilir berupa aluminium alloy.
Perseroan bercita-cita mengolah bauksit di dalam negeri sembari memproduksi CPC. Pabrik pengolahan (smelter) alumina ini berkapasitas 1,5 juta ton per tahun. Sedangkan nilai investasi smelter alumina sempat ditaksir mencapai US$ 3 miliar, sedangkan untuk fasilitas produksi CPC dengan kapasitas 100.000 ton memakan dana sekitar US$ 30 juta.