a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Perundingan Divestasi 51% Saham Freeport Molor karena Inalum dan Rio Tinto

JAKARTA - Proses perundingan PT Freeport Indonesia dengan pemerintah terkait divestasi 51% yang semestinya beres pada bulan ini akan kembali mundur waktunya. Sebab, PT Inalum (Persero) selaku Holding BUMN Tambang yang akan membeli saham lebih dulu menuntaskan perjanjian jual beli 40% participating interestest (PI) Rio Tinto di Freeport Indonesia.

Deputi Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, saat ini Inalum masih berunding dengan Rio Tinto untuk menetapkan harga jual PI 40%. Jika sudah maka segera dilaporkan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Teman-teman di tim yang melaporkan Bu Menteri pulang hari Jumat akan dilaporin, Bu Rini. Kan ada tiga menteri (urusi perundingan Freeport) Bu Rini, Bu Sri (Menteri Keuangan Sri Mulyani) dan Pak Jonan (Menteri ESDM Ignasius Jonan). Nanti mereka akan laporkan angkanya," tuturnya di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (2/4/2018).

Harry mengaku, belum dapat laporan berapa nilai jual 40% PI Rio Tinto. Hanya saja, jika sudah ada kesepakatan maka Inalum akan segera membelinya.

"(Dana) Tergantung angkanya. Kalau angkanya kurang nanti bisa. Kalau kurang bisa dari obligasi. Angkanya belum, nanti dilaporin," tuturnya.

Harry berharap, proses negosiasi dengan Rio Tinto bisa segera selesai. Pasalnya, masih ada tahap lanjutan ketika pemerintah lewat Inalum sudah memiliki 40% PI yang dikonversi menjadi 40% saham Freeport Indonesia.

"Insya Allah yang Rio Tinto selesai, jadi tinggal sedikit jangan sampai ketinggalan jadi 51%-nya harus beres," tuturnya.