Plt Kadis Perindustrian dan Tenaga Kerja Bantaeng Tak Tahu Kapan Smelter Beroperasi
BANTAENG, RAKYATSULSEL.COM – Ekspor Nikel yang dijanjikan Nurdin Abdullah (NA) kepada masyarakat Sulawesi Selatan dan tiga pasangan calon (Paslon) Gubernur tanggal 5 Mei 2018 yang batal dilaksanakan masih mengundang pertanyaan besar.
Tidak diketahui pasti apa penyebabnya, apakah kendala teknis ataukah memang hanya dijadikan ajang pencitraan saja agar elektabilitasnya bertambah.
Namun sampai hari ini smelter milik PT Huadi ini masih menyimpan banyak permasalahan. Seperti penyelesaian pembayaran lahan yang tidak kunjung menemukan titik terang dan masih ada sejumlah kontraktor yang belum juga dibayarkan gajinya yang berjumlah miliaran.
Lebih parahnya lagi, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bantaeng Syamsuri sendiri mengaku tidak tahu – menahu kapan tanggal pastinya ekspor nikel tersebut akan dilaksanakan.
“Yang saya tahu, bahan bakunya tetap didatangkan terus, dengan harapan semoga (smelter) cepat beroperasi, untuk tanggal beroperasinya sendiri sampai saat ini saya belum tahu juga,” jelas Syamsuri, Kamis ( 07/6 ).
Bahkan, saat dimintai keterangan terkait tenaga kerja yang dipakai dalam pembangunan smelter, ia sendiri tidak tahu berapa jumlah pastinya.
“Menurut info pada saat berkunjung ke lokasi smelter, tenaga kerja lokal kurang lebih 200 orang dan tenaga kerja asing dulu saya dengar ada sekitar 20 orang, saya tidak tahu kondisi terakhir berapa jumlah tenaga kerja disana,” jelasnya.