Produksi Freeport Berkurang, Pertumbuhan Ekonomi Papua Turun -23,98%
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengklaim pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2019 Papua menurun -23,98%, hal ini dikarenakan produksi biji logam PT Freeport Indonesia (Freeport) berkurang di Papua.
Kepala Bidang Nerwilis BPS Provinsi Papua, Eko Mardiana mengatakan, penurunan produksi biji logam di Freeport karena adanya masa transisi penambangan dari tambang terbuka (open pit mine) ke tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).
"Kami prediksikan di tahun 2019, produksi biji logam di Freeport akan mengalami penurunan produksi dibandingkan tahun 2018," kata Mardiana di Kota Jayapura, Papua, Senin (5/8).
Menurut Mardiana, pada triwulan II tahun 2019 ini struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada data BPS, menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tak menunjukkan perubahan yang berarti.
Dan berdasarkan data dari BPS Provinsi Papua, nilai kontribusi kategori lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 21,39%, kontruksi 15,54% dan pertanian kehutanan serta perikanan 11,43%.Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengklaim pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2019 Papua menurun -23,98%, hal ini dikarenakan produksi biji logam PT Freeport Indonesia (Freeport) berkurang di Papua.
Kepala Bidang Nerwilis BPS Provinsi Papua, Eko Mardiana mengatakan, penurunan produksi biji logam di Freeport karena adanya masa transisi penambangan dari tambang terbuka (open pit mine) ke tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).
"Kami prediksikan di tahun 2019, produksi biji logam di Freeport akan mengalami penurunan produksi dibandingkan tahun 2018," kata Mardiana di Kota Jayapura, Papua, Senin (5/8).
Menurut Mardiana, pada triwulan II tahun 2019 ini struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada data BPS, menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tak menunjukkan perubahan yang berarti.
Dan berdasarkan data dari BPS Provinsi Papua, nilai kontribusi kategori lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 21,39%, kontruksi 15,54% dan pertanian kehutanan serta perikanan 11,43%.Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengklaim pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2019 Papua menurun -23,98%, hal ini dikarenakan produksi biji logam PT Freeport Indonesia (Freeport) berkurang di Papua.
Kepala Bidang Nerwilis BPS Provinsi Papua, Eko Mardiana mengatakan, penurunan produksi biji logam di Freeport karena adanya masa transisi penambangan dari tambang terbuka (open pit mine) ke tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).
"Kami prediksikan di tahun 2019, produksi biji logam di Freeport akan mengalami penurunan produksi dibandingkan tahun 2018," kata Mardiana di Kota Jayapura, Papua, Senin (5/8).
Menurut Mardiana, pada triwulan II tahun 2019 ini struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada data BPS, menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tak menunjukkan perubahan yang berarti.
Dan berdasarkan data dari BPS Provinsi Papua, nilai kontribusi kategori lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 21,39%, kontruksi 15,54% dan pertanian kehutanan serta perikanan 11,43%.
"Triwulan II kami melihat lapangan usaha pertambangan dan penggalian memiliki sumber pertumbuhan tertinggi jauh di atas lapangan usaha yang yakni -27,03%," tutupnya. (Qadri Pratiwi) "Triwulan II kami melihat lapangan usaha pertambangan dan penggalian memiliki sumber pertumbuhan tertinggi jauh di atas lapangan usaha yang yakni -27,03%," tutupnya. (Qadri Pratiwi) "Triwulan II kami melihat lapangan usaha pertambangan dan penggalian memiliki sumber pertumbuhan tertinggi jauh di atas lapangan usaha yang yakni -27,03%," tutupnya. (Qadri Pratiwi)