Progres Pembangunan Smelter Dibawah Target, Rekomendasi Ekspor Bauksit Perusahaan Ini Dicabut
Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)mencabut rekomendasi ekspor bauksit PT Gunung Bintan Abadi (GBA) karena progres pembangunan smelternya tidak memenuhi syarat.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan perusahaan tersebut sudah diperingati hingga tiga kali. Kementerian ESDM pun sudah mencabut rekomendasi ekspornya sejak Maret 2019.
Selain itu, GBA juga menerima bahan galian dari tambang lain yang tidak dikerjasamakan. Adapun total rekomendasi yang diperoleh GBA di atas 1 juta ton bauksit per tahun.
"Bahan galian bukan dari tambangnya sendiri boleh sebetulnya, tapi harus dikerjasamakan. Saya kira IUP-nya juga sudah dicabut oleh daerah," katanya, Senin (6/5/2019).
Selain GBA, ada lima perusahaan lain yang progres smelternya masih belum sesuai target, yakni PT Surya Saga Utama, PT Genba Multi Mineral, PT Modern Cahaya Makmur, PT Lobindo Nusa Persada, dan PT Integra Mining Nusantara. Namun, kelima perusahaan tersebut hanya menapatkan sanksi penghentian rekomendasi ekspor sementara.
"Istilahnya dievaluasi ulang. Kalau mereka bisa mempercepat dan mencapai progres yang diwajibkan, nanti gak usah mengajukan permohonan dari nol lagi. Tinggal lanjut saja," ujarnya.
Dia menyatakan pihaknya akan selalu besikap tegas terkait pembangunan smelter. Yunus pun berharap seluruh smelter yang tengah dibangun bisa beroperasi mulai 2022.