a a a a a
Progres Pembangunan Smelter Freeport Baru 2,43%, Amman Baru 10,10% | News Update | AP3I
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Progres Pembangunan Smelter Freeport Baru 2,43%, Amman Baru 10,10%

Progres Pembangunan Smelter Freeport Baru 2,43%, Amman Baru 10,10%
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga 15 Februari 2018 progres pembangunan smelter milik PT Freeport Indonesia (PT FI) baru mencapai 2,34%. Smelter yang dimaksud berada di Gresik, Jawa Timur.

Direktur Pembinanaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Bambang Susigit, mengatakan pemerintah memasang target pembangunan smelter Freeport di sana hingga Agustus 2018 bertambah menjadi 2,75%.

“Kalau sampain Februari 2,43%. Target di Agustus tambah 2,75%. Kan (di-update) per enam bulan,” kata Bambang Susigit di Gedung Ditjen Minerba, Jakarta, Rabu (4/7).

Bambang mengatakan, jika dalam enam bulan tidak ada perkembangan signifikan di smelter tersebut, Kementerian ESDM berhak menghentikan izin ekspor konsentrat Freeport. “Ya ekspornya mandek (dihentika). Jadi ini harus dikejar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Susigit mengatakan lokasi proyek smelter Freeport berada di pinggir pantai. Saat ini pembangunan baru tahap dibor dan pasang pancar. Baru pada tahun 2019 masuk tahap konstruksi. Adapun lokasi tanahnya disewa dari PT Petrokimia Gresik.

“Tahun 2019 konstruksinnya. Ini modelnya sewa karena ini kan lahan kawasan industri jadi enggak bisa dimiliki,” jelasnya.
Dalam laporan perkembangan pembangunan smelter Ditjen Minerba, progres pembangunan smelter Freeport di Gresik terbilang kecil dibandingkan perusahaan tambang lainnya. Smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa tercatat progresnya 10,10%.

Lalu, smelter PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Kotabaru Kalimantan Selatan sudah 57,19%. Smelter PT Kapuas Prima Coal di Kota Waringin Barat 97,52%. Smelter PT Smelting di Gresik 4,63%.

Lalu untuk smelter nikel milik PT Macika Mada Madana di Konawe 25,23%. Sementara untuk smelter PT Antam di Kolaka mencapai 100%. Begitupun smelter PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara di Halmahera, smelter PT Trimegah Bangun Persada di Halmahera, smelter PT Gane Permai Sentosa di Halmahera, smelter PT Mulia Pasicif Resources di Morowali, dan smelter PT Itamatra Nusantara di Konawe masing-masing sudah 100%.