Proyek 35.000 MW, Luhut Pandjaitan: Hingga 2019 Baru Mencapai 20.000 MW
Proyek pembangkit 35.000 megawatt, hingga 2019 diperkirakan mencapai 20.000 MW yang beroperasi.
Pelaksana tugas Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, saat ini perkembangan program kelistrikan 35 ribu MW berjalan dengan baik. Saat ini, pihaknya sedang berhitung pembangkit yang bisa beroperasi pada 2019 dan yang masih dalam tahap pembangun sampai waktu yang ditetapkan tersebut.
"Saya kira (proyek 35.000 MW) berjalan dengan baik. Kita mau hitung berapa MW yang selesai tahun 2019, berapa yang under construction," di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/8).
Menurut Luhut, seluruh pembangkit yang masuk dalam program kelistrikan 35.000 MW akan dibangun sebelum 2019. Namun, masih menyisakan 10.000 MW yang masih dalam tahap pembangunan pada 2019.
"Sepertinya, seluruh proyek di 2019 akan selesai, tapi mungkin 10.000 MW under construction," ungkapnya.
Dengan begitu, lanjut Luhut, pembangkit yang masuk dalam program kelistrikan 35.000 MW baru bisa menghasilkan listrik sebanyak 20.000 MW pada 2019.
"Jadi yang selesai 20.000-an MW yang sudah COD," ujar Luhut.
Sementara, PT PLN (Persero) mengklaim proyek kelistrikan 35.000 MW masih berjalan lancar, rencananya akan ada perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement /PPA) pada 2016 sebesar 16 ribu MW.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, dirinya telah melakukan pertemuan dengan Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk melaporkan kemajuan program kelistrikan 35 ribu MW.
"Pak Luhut minta penjelasan ke saya seperti apa sudah dijelaskan, alhamdulillah siap," kata Sofyan, di Kantor Koodinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Kemarin.
Sofya mengungkapkan, saat ini program kelistrikan 35 ribu MW berjalan baik sesuai dengan target, salah satu indikator kemajuan program tersebut adalah proses PPA yang dilakukan PLN dengan pengembang listrik swasta (Independen Power Poducer/IPP).
Menurut Sofyan, rencananya akan dilakukan PPA pada September atau Oktober 2016 sekitar 15 ribu hingga16 ribu MW. PPA 2016 ini merupakan tahap kedua pada program yang ditargetkan rampung dalam kurun 5 tahun tersebut, sebelum PPA pertama telah dilakukan pada akhir 2015 sebesar 18 ribu MW.
"Bagus, lanjut sesuai target yang ada. Progres jelas. Sekarang sedang PPA ke-dua 2016," tutup Sofyan.