a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia, Begini Progresnya

Bisnis.com, JAKARTA - Group CEO Mining and Industry Indonesia (MIND ID) Orias Petrus Moedak mengungkapkan bahwa negosiasi dengan konsorsium asal China yang dipimpin oleh Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dan investor asal Korea Selatan, LG Chem Ltd., untuk proyek pengembangan baterai listrik di Indonesia masih terus berlanjut. Kesepakatan diharapkan dapat tercapai pada awal tahun depan.

Dalam rencana pembentukan industri baterai kendaraan bermotor listrik (EV baterai) secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir, Orias menyebutkan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., telah menandatangani nota kesepahaman dan kesepakatan awal dengan konsorsium pimpinan CATL. Ada tiga perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tersebut, namun Orias tidak menyebutkan nama dua perusahaan lain yang tergabung.

"Ada tiga perusahaan yang tergabung di konsorsium ini, kami menyebutnya konsorsium CBL. Itu sudah tanda tangan dengan Antam," ujar Orias dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (7/12/2020).

Pada waktu yang bersamaan, lanjut Orias, LG Chem juga melakukan pendekatan dengan Antam melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan juga sudah menandatangani kesepakatan awal.

Dia menuturkan bahwa saat ini negosiasi dengan calon mitra asing tersebut terus berlangsung. Berdasarkan penugasan Menteri BUMN, selain Antam, negosiasi juga akan dipimpin oleh PT Pertamina (Persero).

"Ke depannya masing-masing akan lakukan negosiasi lanjutan. Jadi CATL akan lanjut dengan negosiasi yang dipimpin oleh Antam dan dengan LG Chem negosiasi akan dipimpin oleh Pertamina. Ini pembagian tugas sudah sesuai pembagian mengeri supaya bisa berjalan dengna cepat untuk rencana holding baterai dan rencana kerja sama dengan mitra asing," katanya.

Dia berharap pada awal tahun depan sudah ada kesepakatan dengan calon-calon mitra tersebut.

Dalam proyek baterai ini akan dibentuk Indonesia Battery Holding (IBH) yang melibatkan MIND ID, PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).

Nantinya, IBH bersama anak usaha masing-masing perusahaan tersebut, serta mitra dari luar negeri akan membentuk joint venture (JV) tiap sektornya. Proyek JV ini melingkupi proyek smelter HPAL dan RKEF di sisi hulu, kemudian proyek precursor, proyek katoda, battery cell dan pack di sektor intermediate, serta ESS-charging station-power solutions hingga recycling di sisi hilir.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan bahwa CATL telah meneken komitmen investasi senilai US$4,6 miliar untuk proyek baterai listrik di Indonesia senilai US$20 miliar.

Dalam materi paparan yang disampaikan Luhut, CATL dan LG Chem berencana untuk berinvestasi pada seluruh proyek baterai listrik (full end to end) dari mulai tambang bijih nikel; proyek smelter MHP Ni dan Co Sulphate; proyek precusor/cathode; proyek cell, modules, dan packs; ESS, charging stations, dan POS; dan recycling.