a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

RUPSLB Antam Tunjuk Dana Amin sebagai Direktur Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau Antam mengangkat Dana Amin sebagai Direktur Utama. Ia menggantikan Arie Prabowo Ariotedjo yang sebelumnya telah menjabat sejak 2 Mei 2017.

Sebelumnya, Arie pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT Medco Energi Mining Internasional (2008-2016) dan Direktur Niaga PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (2016-2017). Adapun Dana Amin merupakan sosok dari eksternal Antam karena tercatat pernah menjabat sebagai Direktur Operasi PT Pelindo II (Persero) periode Februari 2012 hingga 2016.

Selain mengangkat Dana Amin sebagai Dirut, RUPSLB juga mengangkat Anton Herdianto sebagai Direktur Keuangan Antam menggantikan Dimas Wikan Pramudhito. Anton merupakan mantan Bankir di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang sejak Oktober 2018 menjabat sebagai Senior Executive Vice President Finance PT Inalum (Persero). RUPSLB Antam juga menunjuk Rosono untuk menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha menggantikan Sutrisno S. Tatetdagat.

Selain merombak jajaran direksi, pemegang saham Antam juga mengangkat komisaris utama baru untuk menggantikan Fachrul Razi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Agama Kabinet Indonesia Maju.

Sosok Fachrul Razi digantikan oleh Agus Surya Bakti yang juga merupakan purnawirawan TNI. Tercatat, jabatan terakhir Agus ialah sebagai Sekretaris Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM periode 2018-2019.

Aprilandi Hidayat Setia, Direktur Niaga Aneka Tambang, mengatakan para pemegang saham berharap komposisi direksi dan komisaris anyar akan melanjutkan strategi sebelumnya. "Program kami jelas, yaitu menjalankan mandat untuk mentransformasi bisnis dengan hilirisasi, menjaga cadangan dan menjadi perusahaan bertaraf internasional," katanya, Kamis, 19 Desember 2019.

Dalam RUPSLB pada hari ini, emiten plat merah itu memberhentikan dengan hormat Arie Prabowo Ariotedjo sebagai Direktur Utama, Dimas Wikan Pramudhito sebagai Direktur Keuangan dan Sutrsino S. Tatetdagat sebagai Direktur Pengembangan Usaha.

Pemegang saham juga mengangkat Agus Surya Bakti sebagai Komisaris Utama, Dana Amin sebagai Direktur Utama, Anton Herdianto sebagai Direktur Keuangan dan Risono sebagai Direktur Pengembangan Usaha.

Aprilandi mengatakan susunan baru itu diharapkan bisa mempercepat transformasi bisnis perseroan. Pasalnya, pada tahun depan emiten berkode saham ANTM itu tidak dapat lagi melakukan ekspor nikel.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah mengetuk palu pelarangan ekspor biji nikel pada 2020. Maka itu, emiten tambang itu didorong untuk segera menyelesaikan hilirisasi.

"Dengan kondisi ini maka secara perusahaan harus siap untuk bisa menggantikan pemasukan. Ada beberapa sisi hilir yang tengah kami persiapkan baik biji nikel, bauksit dan emas," katanya.

ADVERTISEMENT

Antam pun tengah membangun proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang bekerja sama dengan PT Inalum (Persero) dengan kapasitas 1 juta ton. Proyek yang memakan dana US$ 850 juta itu memulai pembangunan pada semester II/2019 dan ditargetkan memulai initial production SGAR pada 2022.

Di samping itu, untuk komoditas emas, pada 2020 Antam sedang berfokus pada pelaksanaan Mine Block Test (MBT) tambang emas di Jawa Barat. MBT merupakan pengujian kelayakan penambangan di suatu wilayah.

Aprilandi menyatakan produksi bauksit dan nikel tahun depan akan disalurkan sepenuhnya untuk pabrik-pabrik smelter milik Antam. "Tahun depan produksi jelas untuk pabrik sendiri. Sementara tahun ini kami proyeksikan ekspor biji nikel bisa 5 juta ton," katanya.