Rencana Pembangunan Smelter Bauksit, Ini Kata Pihak Perusahaan
Lingga (marwahkepri.com) – Direktur PT Shannxi Youser Indonesia, Steven Ugo mengakui wacana pembangunan smelter alumina di Kabupaten Lingga sudah direncanakan setahun yang lalu. Namun proyek besar yang menelan anggaran triliyunan rupiah ini terkendala karena terbentur oleh peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Kalau mulai, kita sebenarnya sudah mau bangun tahun lalu, namun karena terbentur aturan tata ruang, jadi kita menunggulah,” kata Steven Ugo, Rabu (14/03/2018).
Kabar baik akhirnya datang dari Bupati Lingga, Alias Wello yang meyakini pihak investor bahwa tahun ini perda RTRW akan direvisi kembali.
Lebih jauh, menurut Steven Ugo untuk pembangunan sebuah smelter lengkap dengan fasilitas pendukung di Indonesia diperlukan waktu sekitar 3 tahun. Sementara itu di Tiongkok sendiri hanya diperlukan waktu satu tahun pekerjaan.
“Rencananya nanti sesuai permintaan kita bangun di daerah tidak Tanjung Keruing. Dekat dengan pantai dan memudahkan tranportasi,” ucap dia.
Pihak perusahaan juga akan membangun pembangkit listrik berkekuatan 150 megawatt guna mendukung langkah investasi pembangunan smelter alumina ini. Selain itu, dapat pula dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Lingga.
“Kita bangun pembangkit listrik nanti 150 Mega kan kelebihanya nanti bisa juga dinikmati oleh masyarakat banyak,” lanjut dia.
Untuk diketahui, sejarah pengelolaan alumina oleh PT Shaanxi Youser Indonesia di RRC sudah berlangsung lama. Mulanya mereka mengolah bauksit menjadi alumina dengan sistem tambang bawah tanah. Setelah sukses, mereka mengembangkan investasi di berbagai negara termasuk Indonesia. (MK/arp)