a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Resource Alam Akuisisi Dua Perusahaan Tambang Nikel

Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya untuk menunjang ekspansi bisnis tambang nikel, PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) berencana mengakuisisi dua perusahaan tambang nikel. Perseroan dalam siaran persnya di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin menyebutkan, aksi korporasi berupa akuisisi ditandai dengan telah ditandatanganinya pengikatan pembelian 70% saham PT Buton Mineral Indonesia dan PT Bira Mineral Indonesia pada tanggal 15 Januari 2021.

Perseroan menegaskan, transaksi tersebut tidak tergolong material karena nilai transaksi kedua perusahaan itu hanya berdasarkan nilai nomimal sebesar Rp175 juta untuk masing-masing perusahaan sasaran akuisisi. Disamping itu, perseroan menekankan, transaksi ini bukan transaksi terafiliasi. Sebagai informasi, tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal senilai US$ 2,5 juta.

Dalam memacu pertumbuhan penjualan, emiten pertambangan ini bakal fokus menambah penjualan dari lini pasar domestik. Direktur KKGI, Agoes Soegiarto pernah bilang, capex akan dialokasikan untuk pembelian alat berat dan memperbaiki infrastruktur yang ada. Dana capex akan diambil dari kas internal. "Masih diperuntukkan untuk support pengembangan, berupa pembelian alat berat dan perbaikan infrastrktur seperti jalan menuju smelter," jelasnya.

Sementara Direktur KKGI, Wimpy Salim menambahkan, tahun depan KKGI akan meningkatkan penjualan ke PLN dan penjualan batubara di smelter. Saat ini, pembangunan smelter sedang marak digalakkan pemerintah sehingga ceruk kebutuhan batubara dapat diisi oleh KKGI. "Kami bersyukur juga kebutuhan batubara mereka, sesuai dengan kalori yang diproduksi oleh anak usaha kami, yakni PT Insani Baraperkasa. Jadi ini sesuai dengan arah rencana kami," ujar Wimpy.

KKGI juga masih ingin melebarkan penjualan ke Malaysia di sisi ekspor. Asal tahu saja, perseroan menarget produksi batu bara hingga akhir tahun 2020 mencapai 2,89 juta ton. Adapun langkah yang hendak dicapai untuk meraih target antara lain menambah penjualan ke pasar domestik, menambah produksi dari bebeberapa blok menyesuaikan kembali stripping ratio sesuai dengan kondisi pasar, serta melengkapi kapasitas alat berat dan infrastruktur.

Melihat laporan keuangan KKGI di kuartal III 2020, perseroan memperoleh nilai penjualan sebesar US$ 57,13 juta atau turun 29,40% dibandingkan penjualan neto di kuartal III 2019 sebesar US$ 80,93 juta. Mayoritas penjualan batubara KKGI, juga tercatat dilempar ke pasar ekspor sebesar US$ 42,13 juta per kuartal III 2020. Di saat yang sama, perusahaan ini juga meraih penjualan batu bara ke pasar lokal sebanyak US$ 13,30 juta. KKGI juga mencatat penjualan listrik sebesar US$ 1,44 juta dan pendapatan lain-lain sebesar US$ 247.974.

Selain itu, kerugian bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 7,51 juta hingga kuartal III 2020. Di periode yang sama tahun sebelumnya, KKGI masih meraih laba bersih sebesar US$ 4,17 juta. Total aset KKGI hingga kuartal III 2020 mencapai US$ 109,62 juta, atau turun 13,24% dibandingkan perolehan tahun 2019 sebesar US$ 126,35 juta. Liabilitas KKGI berkurang 17,86% atau setara US$ 27,08 juta per kuartal III 2020, bandingkan liabilitas di akhir tahun 2019 sebesar US$ 32,97 juta.