JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyayangkan pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menyatakan bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selama ini hanya mengejar keuntungan (profit oriented) semata.
Menurut Rini, PLN sudah menjalankan fungsinya dengan baik, bahkan saat iniPLN tengah mengerjakan proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) yang digagas Presiden Joko Widodo.
"Dasarnya apa? kita tidak hanya memikirkan yang 35.000 MW. Harus memikirkan juga proyek yang dulu yang masih mangkrak, dan ada juga yang harus diselesaikan," ujar Rini di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/7/2016).
PLN menurut Rini, selama ini telah berusaha menyediakan listrik secara menyeluruh dan tidak tebang pilih dengan melakukan pinjaman dari berbagai sumber untuk mendanai proyek-proyek penyediaan listrik.
"PLN itu menyediakan listrik sudah menyeluruh, pendanaan bukan hanya dari pemerintah. PLN itu melakukan peminjaman cukup besar sehingga kita harus membayar bunga," tandas Rini.
Kalau bicara keuntungan, PLN dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai perusahaan pelat merah memang harus mendapatkan untung untuk membayar pinjaman tersebut, karena pinjaman tersebut tidak bisa selalu mengandalkan kas negara.
Rini menambahkan, saat ini koordinasi antara Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan PLN sejatinya tetap berjalan baik dan tidak terganggu. Diharapkannya agar semua pihak dapat menjalankan fungsi dan kewenangannya masing-masing.
"PLN bertanggung jawab untuk menyediakan listrik bagi masyarakat sebagai Persero. Kementerian BUMN melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap program tersebut." pungkas Rini. (Penulis: Iwan Supriyatna)