Sejak Awal Tahun, Ekspor Sulsel Terus Alami Penurunan
FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan kembali merilis data terbaru kegiatan ekspor di Sulawesi Selatan.
Sejak awal tahun 2020 tercatat, kegiatan ekspor di Sulsel terus mengalami penurunan, terlebih di tengah pandemi virus corona sejak awal Maret lalu.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulsel pada bulan Mei 2020 tercatat mencapai US$ 91,63 Juta.
"Angka ini mengalami penurunan sebesar 15,47 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan April 2020 yang mencapai US$ 108,40 Juta. Selaras dengan hal itu, capaian Mei 2020 tercatat mengalami penurunan sebesar 11,50 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 103,54 Juta," demikian rilis resmi BPS Sulsel dikutip Fajar.co.id, Senin (6/7/2020)Sementara saat dikonfirmasi, Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, dari beberapa komoditas yang diekspor, nikel menjadi komoditas terbesar yang banyak diekspor ke beberapa negara.
"Nikel menjadi komoditas dengan nilai ekspor terbesar dari Sulsel pada bulan Mei 2020 dengan nilai sebesar US$ 52,86 juta 57,69 persen," ucapnya.
Tidak hanya nikel, beberapa komoditas lain pun seperti biji bijian berminyak, tanaman obat, besi, baja, ikan, udang, hewan air, garam juga diekspor ke beberapa negara.
"Sebagian besar ekspor pada bulan Mei 2020 ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Vietnam, dan Filipina, dengan proporsi masing-masing 62,26 persen, 30,23 persen, 1,73 persen, 1,63 persen, dan 1,17 persen," tutupnya. (anti/fajar)