Sektor Tambang dan Farmasi Diprediksi Topang Penguatan IHSG
VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau di level 5.131 pada pembukaan perdagangan Rabu 22 Juli 2020. Posisi itu menguat 16 poin atau 0,33 persen, dibanding penutupan perdagangan Selasa 21 Juli 2020 di level 5.114.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan ditopang oleh saham-saham sektor aneka industri dan pertambangan.
"Saham-saham pertambangan logam dan mineral memimpin penguatan dan naik signifikan, setelah biji besi naik dua persen, dan harga emas naik cukup kuat di atas US$1800 per ons," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu 22 Juli 2020.
Selain itu, saham-saham produsen obat-obatan ikut menguat, setelah maraknya kabar soal kemajuan vaksin virus Corona di dalam negeri.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan support-resistance 5.083-5.280," ujarnya.Lanjar juga menyebut saham-saham yang dapat dicermati, seperti misalnya AKRA, ANTM, ASII, BBRI, BMRI, BSDE, CPIN, CTRA, LPKR, LPPF, dan TOWR.
Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance berada pada level 4.975,54 hingga 5.172,37. Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, dan RSI, masih menunjukkan sinyal positif.
"Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (art)