Semester I-2016 Cakra Mineral Masih Andalkan Produksi Zirkon
Semester I-2016 kinerja PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) belum maksimal. Produksi perusahaan ini belum mampu memenuhi kapasitas produksi maksimal 1.500 ton. Sepanjang Semester I-2016 CKRA hanya mampu memproduksi dan menjual 700 ton pasir zirkon melalui PT Takaras Inti Lestari di Kalimantan Tengah.
Sekretaris Perusahaan emiten dengan kode saham CKRA, Dexter Sjarif Putra mangatakan tahun ini hanya bisa mengandalkan jualan pasir zirkon, lantaran komoditas lain masih belum bisa ekspor. Adapun negara tujuan ekspor pasir zirkon China, Italia, Jerman dan Ukraina.
Sekadar catatan, ekspor konsentrat besi dan nikel perusahaan ini terhenti sejak awal 2014, lantaran kewajiban membangun pabrik pemurnian. Nah kebetulan dua proyek smelter besi dan nickel yang tengah digarap oleh perusahaan ini juga masih tersendat. Dexter menyebut, tahun ini manajemen CKRA menargetkan pendapatan sebesar US$ 4,5 juta. Pendapatan ini hanya mengandalkan penjualan pasir zikron.
"Kami sudah bergerak dua hingga tiga shift di pabrik pengolahan pemurnian, walaupun harga pasir zikron dunia mengalami penurunan lebih dari 25% dibandingkan tahun lalu," ujar Dexter, Minggu (7/8). Sebagai gambaran, saat ini harga pasir zirkon ada di kisaran US$ 960 per ton. Harga tahun ini lebih stabil ketimbang tahun lalu yang mengalami kemerosotan. Di sisi lain harga pasir zirkon ini juga jauh lebih mahal ketimbang harga pasir besi dan nickel. Agar kinerja CKRA terus baik, pihaknya terus berencana mencari tambang baru dengan anggaran akuisisi Rp 200 miliar. Namun sayang Dexter belum mau membeberkan soal jenis tambangnya. (fd/kt)